Jakarta (ANTARA News) - Dr Fenny Dwivany (35), yang meraih gelar PhD di bidang biologi molekuler dari University of Melbourne, Australia, mendapat beasiswa ilmuwan tingkat dunia dari UNESCO-L`OREAL For Women In Science, setelah menyisihkan 350 pesaing dari 50 negara."Keberhasilan Fenny, wanita ilmuwan berbakat Indonesia meraih penghargaan bergengsi itu, membuktikan bahwa bangsa kita mampu bersaing di dunia global. Sejatinya, dunia sains Indonesia senantiasa didukung dan diberikan perhatian khusus, sehingga akan terlahir banyak Dr Fenny lain yang dapat memberikan kontribusi berarti dalam dunia sains dan mengharumkan nama negara," kata ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Dr H Arief Rachman, M.Pd, di Jakarta, Rabu. Dr Fenny Martha Dwivany (35) adalah perempuan Indonesia kedua yang mendapatkan penghargaan fellowship international dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) disponsori perusahaan kosmetika L'Oreal.Ia mewakili Asia Pasifik bersama dengan kandidat dari Thailand dan Uzbekistan. Profil Fenny dan penelitian intensifnya tentang pengontrolan pematangan buah pisang ambon dinilai memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh juri internasional "For Women In Science". Sebelumnya, L`Oreal dan UNESCO pada 22 Februari 2007 di Paris mengumumkan 15 pemenang bea siswa atau fellowship yang mewakili lima benua dalam program L`OREAL-UNESCO For Women in Science". Program yang dirintis sejak 2000 tersebut ditujukan untuk perempuan peneliti muda di seluruh dunia yang memiliki proyek riset yang menjanjikan guna mendukung penelitian selama dua tahun. Dana atau fellowship itu bernilai 40.000 dolar Amerika Serikat untuk mendukung penelitian selama dua tahun. Sejak 2004, L`Oreal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO mengirim kandidat secara rutin dari tanah air dan 2007 menjadi buah kemenangan bagi perempuan asal Indonesia, Fenny. Direktur Utama L`Oreal Indonesia, Richard Matalon, mengatakan, misi di balik penghargaan L`OREAL-UNESCO For Women In Science adalah untuk memupuk minat dalam bidang sains dan menciptakan lapangan kerja baru di bidang ilmiah. "Kami berharap program ini dapat memacu dan memotivasi perempuan ilmuwan Indonesia untuk mengembangkan karya, penemuan, dan inovasinya guna memajukan sains di Indonesia serta dapat berkompetisi secara langsung di kancah internasional," katanya. Sementara itu, Fenny mengatakan, sangat menghargai upaya L`Oreal dan UNESCO dalam memberikan penghargaan dan mengangkat para ilmuwan perempuan di seluruh dunia. "Dana sebesar 40.000 dolar AS yang saya peroleh akan saya gunakan sebaik-baiknya untuk meneruskan penelitian ilmiah. Saya berharap semoga hasil riset ini dapat diaplikasikan untuk kepentingan agribisnis Indonesia terutama untuk kebutuhan ekspor, mengingat negara kita adalah salah satu penghasil pisang terbesar di dunia," kata perempuan alumnus Sekolah Tinggi Ilmu dan Teknologi Hayati ITB itu. Program L`OREAL-UNESCO For Women In Science diluncurkan pada 1998 yang menyatukan organisasi pemerintah dan swasta dalam menciptakan proyek yang bertujuan untuk mendukung ilmuwan perempuan. Hingga kini, lebih dari 350 ilmuwan perempuan di seluruh dunia telah berhasil memanfaatkan keuntungan dari program unik tersebut. (*)(Foto: Fenny Swivany)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007