"Sekarang yang kita sedang mengelola Joglosemar (Jogjakarta-Solo-Semarang) dan Mandalika, kita akan lihat destinasi lain untuk dikembangkan potensi pariwisatanya, misal Sumbar di sana ada Bukit Tinggi, kita punya area yang dimiliki PT KAI," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta, Jumat.
Rini menjelaskan Bukit Tinggi memiliki potensi pariwisata alam yang didukung dengan jalur kereta, namun sayangnya jalur yang cukup panjang tersebut telah nonaktif.
"Kita lihat apakah bisa direaktivasi, kemudian kita kembangkan darah Bukit Tinggi, lalu coba disambungkan ke Sawah Lunto, di sana ada area Bukit Asam yang mungkin bisa kita kembangkan," ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, diperlukan sinergi BUMN di bidang pariwisata sehingga segala visi peningkatan tersebut bisa dicapai terutama terkait konektivitas dan tersedianya penginapan.
"Kita libatkan juga Garuda Indonesia, PT KAI dan ke depan DAMRI mungkin kita bisa ajak juga. Untuk hotel, kita sinergikan BUMN perhotelan seperti Hotel Indonesia Nature, Aero Wisata, dan Patra Jasa," ujarnya.
Selain itu, Rini juga menekankan pentingnya pelayanan, sehingga Kementerian BUMN berencana akan menginisiasi untuk pembentukan hospitality school yang digawangi Garuda Indonesia untuk bisa dimanfaatkan bagi pengembangan SDM di perusahaan-perusahaan pelat merah.
"Pelayanan ini yang paling utama, karenanya kita menekankan pembentukan Hospitality School dan digawangi Garuda Indonesia yang memiliki fasilitas pelatihan pramugari, sehingga ketika wisatawan naik kereta, pesawat atau berada di hotel dapat pelayanan baik dan bisa mengarahkan ke destinasi wisata yang kita kembangkan," ucapnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016