Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) beberapa waktu terakhir karena faktor fundamental dalam negeri cukup baik. "Faktor-faktor fundamental dalam negeri yang berhubungan dengan korporasi dan pasar modal rasanya tidak ada yang mendorong penurunan IHSG. Karena itu kita tidak terlalu khawatir," kata Menkeu ketika ditemui di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Rabu. Menurut dia, perbaikan terhadap kondisi pasar modal maupun kondisi korporasi akan terus dilakukan, namun ia menilai tidak ada faktor dalam negeri yang secara signifikan mendorong adanya penurunan IHSG. Ia menyatakan, penurunan IHSG di BEJ yang terjadi saat ini karena sentimen regional yang sedang terjadi dan Indonesia menerima dampaknya. "Kalau turun karena dampak itu ya nggak apa-apa. Meski demikian kita akan terus mewaspadai," kata Sri Mulyani. Senada dengan Menkeu Sri Mulyani, sebelumnya Menko Perekonomian Boediono menyatakan, turunnya IHSG dan nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir merupakan dampak regional terkait apa yang terjadi di Cina. "Itu gerakan di seluruh dunia. Itu karena kemarin Cina anjlok cukup besar hingga 10 persen, demikian juga dengan Hongkong. Kalau Hongkong jelas karena ekornya Cina," kata Boediono. Menurut Boediono, semua negara terkena dampak dari apa yang terjadi di Cina, namun apa yang terjadi di Indonesia masih dalam batas-batas yang terkendali. "Jadi tidak ada yang salah di sini, kita tetap pada kebijakan yang telah kita tetapkan dan sampai saat ini cukup baik," katanya. Ia mengharapkan, dampak global itu hanya akan sementara saja sehingga tidak akan berdampak buruk kepada perekonomian nasional secara keseluruhan. "Moga-moga saja tidak terus menerus karena harga saham kan naik turun, asal kita tidak sendiri," katanya. Menurut dia, kondisi perekonomian Cina saat ini sudah kepanasan sehingga perlu berbagai penyesuaian. "Dan mungkin ini salah satu langkah atau kejadian untuk mendinginkan perekonomian mereka," kata Boediono. IHSG BEJ pada Selasa (27/2) turun 19,943 poin (1,12 persen) menjadi 1.764,008. Pada Rabu siang IHSG turun lagi 57,500 poin menjadi 1.706,508. Sementara nilai tukar rupiah pada Rabu pagi turun tajam hingga menjadi 9.185/9.190 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya yaitu 9.070/9.092 atau melemah 115 poin.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007