Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam, Vincent Guerend mengungkapkan pandangannya bahwa Indonesia merupakan pasar yang menarik.
Dia mengatakan, neraca perdagangan antara indonesia dan Uni Eropa mencapai 5 miliar Euro, dan indonesia mengalami surplus. "Indonesia pasar yang menarik," kata dia saat menemui Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Guerend berharap Indonesia menjadi pasar yang terbuka untuk investasi dari Eropa dan menjalin kerjasama dengan Eropa di berbagai bidang seperti perdagangan, sosial, dialog peradaban dan lainnya.
Menaggapi hal ini, Zulkifli sepakat bahwa Indonesia dan Uni Eropa bisa bekerjasama di berbagai hal termasuk perdagangan, investasi, sosial budaya. Dia meminta negara Uni Eropa tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli memaparkan tentang lembaga MPR dan kehidupan toleransi di Indonesia. "Setelah amandemen UUD, MPR sama sederajat dengan lembaga negara lainnya. Tapi MPR memilki kewenangan tertinggi karena bisa mengubah konstitusi, melantik dan memberhentikan presiden, dan menjaga konstitusi," kata dia.
"Tidak ada perbedaan antara mayoritas dan minoritas. Semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama. Kami tidak mentolerir radikalisme," tambah dia.
Zulkifli lalu mengundang parlemen dari Barat untuk menyaksikan kehidupan berbangsa dan berengara di Indonesia. "Islam Idonesia bisa menjadi model, tidak seperti negara di Timur Tengah. Kami tidak setuju dengan radikalisme. Ini agar bisa disampaikan kepada masyarakat Uni Eropa," tutur Zulkifli.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016