Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memastikan bahwa apa yang terjadi di Indonesia pada saat ini masih dalam batas-batas yang terkendali dan tetap pada kebijakan yang telah ditetapkan, kata Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah pada beberapa hari terakhir merupakan dampak global yang terjadi saat ini setelah hal yang serupa terjadi di China dan Hongkong.
"Itu gerakan di seluruh dunia. Itu karena kemarin China anjlok cukup besar hingga 10 persen, demikian juga dengan Hongkong. Kalau Hongkong jelas karena ekornya Cina," kata Boediono di Gedung Departemen Keuangan.
Menurut Boediono, semua negara terkena dampak dari apa yang terjadi di China, namun apa yang terjadi di Indonesia masih dalam batas-batas yang terkendali.
"Jadi tidak ada yang salah di sini, kita tetap pada kebijakan yang telah kita tetapkan dan sampai saat ini cukup baik," katanya.
Ia mengharapkan agar dampak global itu hanya akan sementara saja sehingga tidak akan berdampak buruk kepada perekonomian nasional secara keseluruhan.
"Moga-moga saja tidak terus menerus karena harga saham kan naik turun, asal kita tidak sendiri," katanya.
Menurut dia, kondisi perekonomian Cina saat ini sudah kepanasan sehingga perlu berbagai penyesuaian.
"Dan mungkin ini salah satu langkah atau kejadian untuk mendinginkan perekonomian mereka," kata Boediono.
IHSG BEJ pada Selasa (27/2) turun 19,943 poin (1,12 persen) menjadi 1.764,008. Pada Rabu siang (28/2) IHSG turun lagi 57,500 poin menjadi 1.706,508.
Sementara nilai tukar rupiah pada Rabu pagi (28/2) turun tajam hingga menjadi Rp9.185/9.190 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya yaitu Rp9.070/9.092 atau melemah 115 poin.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007