Mogadishu, Somalia (ANTARA News) - Utusan Senior Uni Afrika di Somalia, Francisco Madeira, Rabu, (10/2), memperingatkan gerilyawan Ash-Shabaab berencana merusak citra pasukan yang bertugas di bawah mandat badan pan-Afrika tersebut di negara Tanduk Afrika itu.


Wakil Khusus Ketua Komisi Uni Afrika (SRCC) untuk Somalia itu mengatakan, gerilyawan Ash-Shabaab yang hampir setiap hari melancarkan serangan di Somalia berencana melakukan kekejaman dan menimpakan kesalahan pada misi pemelihara perdamaian AU, AMISOM.


Madeira mengatakan dalam satu taklimat di Mogadishu bahwa rencana tersebut melibatkan aksi teror yang dilakukan anggota Ash-Shabaab; mereka direncanakan mengenakan seragam yang dicuri dari prajurit AMISOM.


"Ash-Shabaab sekarang berusaha memanfaatkan seragam dan barang lain yang telah mereka curi dari prajurit AMISOM untuk menyaru sebagai tentara AMISOM dan melakukan kejahatan terhadap penduduk lalu menuduh AMISOM sebagai pelakunya," kata Madeira, kepada wartawan di Mogadishu.


Tentara regional memerangi kelompok gerilyawan yang memiliki kaitan dengan Al-Qaida itu di Somalia sebagai bagian dari Pasukan Uni Afrika, yang didukung PBB, di sana.


Ash-Shabaab, yang melancarkan serangan mematikan terhadap tentara Kenya pada 15 Januari terus menjadi ancaman regional, termasuk merencanakan dan melakukan serangan di Djibouti, Ethiopia, Kenya dan Uganda serta di dalam wilayah Somalia.


Madeira, yang juga adalah kepala AMISOM, mengatakan gerilyawan itu berencana menyerang masyarakat di daerah yang dibebaskan yang saat ini menikmati kedamaian, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Tujuannya ialah mencoreng citra Misi tersebut.


Ia menyeru anggota masyarakat agar berhati-hati dan menjaga diri dari manipulasi semacam itu.


"Jika anda melihat setiap prilaku yang mencurigakan oleh siapa pun juga dengan berseragam AMISOM, harap melaporkannya segera ke pihak berwenang kami sehingga kami dapat mengalahkan musuh yang jahat ini yang tak menghormati nyawa, yang tak menginginkan pembangunan rakyat Somalia," demikian peringatan Madeira.


ia mengatakan selain memiliki praturan bertindak yang ketat, pasukan Uni Eropa sangat menghormati penduduk Somalia, melaksanakan hak asasi manusia dan mengharga peraturan hukum.


Petempur Ash-Shabaab telah kehilangan serangkaian kota kecil dan pelabuhan dalam beberapa bulan belakangan terhadap pasukan Uni Eropa, yang memiliki 22.000 personel dan berperang bersama tentara pemerintah.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016