London (ANTARA News) - Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris, kemarin, menuduh perilaku tidak pantas terhadap Arsenal dan Chelsea ats perkelahian massal di pertandingan final Piala Liga, Minggu, yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Chelsea. Pemain Arsenal, Emmanuel Eboue dikenakan tuduhan melakukan tindak kekerasan karena menyerang pemain Chelsea, Wayne Bridge. Teman satu timnya, Emmanuel Adebayor, salah seorang dari dua pemain Arsenal yang diberi kartu merah, dikenakan tuduhan bereaksi secara agresif dan tidak mau meninggalkan lapangan permaianan segera setelah diusir dari lapangan. Kedua pemain tersebut mempunyai hak jawab hingga Rabu. Kasus Eboue akan dibahas Komisi Disiplin hari Kamis berdasarkan bukti-bukti dokumen dan rekaman video. Kasus Adebayor akan disidangkan 6 Maret. Dalam sebuah pernyataan di Web sitenya (www.thefa.com), FA mengatakan bahwa karena tuduhan ini di luar jurisdiksi para petugas pertandingan -- ia telah dikeluarkan dari lapangan -- ia mempunyai hak untuk didengar keterangannya secara pribadi. Meskipun pelatih Chelsea, Jose Mourinho, dan rekannya dari Arsenal, Arsene Wenger, masuk ke lapangan pertandingan dalam perkelahian itu, FA belum menyamakan tuduhan individu apapun terhadap para pejabat dari masing-masing klub. Kedua pelatih itu tampaknya berusaha menenangkan para pemain mereka. FA mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa tuduhan utama terhadap kedua klub itu ialah bahwa mereka gagal menjamin "para pemain dan/atau pejabat mereka melakukan tindakan secara tertib dan/atau mengekang diri dari kelakuan tindak kekerasan dan/atau provokatif." Kedua klub tersebut mempunyai waktu hingga 14 Maret untuk memberi tanggapan. Arsenal mengakhiri pertandingan dengan sembilan pemain sehubungan dengan kartu merah yang diberikan kepada Adebayor dan kapten mereka kolo Toure -- peristiwa pertama dalam sejarah sepakbola Inggris bahwa dua pemain dalam satu tim diberi kartu merah dalam pertandingan final utama. Pemain Chelsea, John Obi Mikel, diberi kartu merah setelah perkelahian itu, sementara wasit Howard Webb memberi tujuh kartu kuning, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007