Banda Aceh (ANTARA News) - Pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan angin puting beliung masih berpotensi terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), terutama di wilayah Aceh Besar, Aceh Timur dan Aceh Utara. "Angin puting beliung terjadi akibat temperatur/suhu udara yang tinggi hingga mencapai di atas 30 derajat selsius," kata Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Syamsuir, di Banda Aceh, Rabu. Pernyataan itu disampaikan berkaitan dengan terjadinya bencana angin puting beliung yang memorak-porandakan sejumlah rumah penduduk di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Selatan beberapa hari lalu. Menurut Syamsuir, terjadinya pertumbuhan suhu udara tinggi berpotensi terjadinya angin puting beliung, terutama apabila angin berhadapan dengan gunung/bukit hamparan dataran, sementara kecepatan angin saat ini masih normal. Kecepatan angin yang terjadi selama ini rata-rata normal, yakni antara 5-10 knot perjam, sedangkan angin puting beliung kecepatan mencapai 40-60 kilometer perjam, biasanya terjadi antara lima sampai sepuluh menit lamanya. Dikatakannya, penyebab lain berpotensinya terjadi bencana angin puting beliung di beberapa daerah di Aceh sebagai akibat mamasuki masa pancaroba (peralihan) udara dari musim hujan memasuki musim kemarau. Masa pancaroba itu sudah berlangsung selama dua pekan karena adanya pertumbuhan awan sangat signifikan serta dapat menimbulkan hujan lokal ringan dan sedang, seperti yang terjadi di Aceh Besar dan kota Banda Aceh. Beberapa hari lalu, hujan lokal ringan dan sedang sering terjadi di wilayah pantai barat dan selatan Aceh, seperti Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya dan sebagian wilayah Kabupaten Aceh Selatan. "Masa pancaroba itu tidak terlalu lagi akan berakhir mulai memasuki musim kemarau," demikian Syamsuir.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007