Mamat, salah seorang kerabat mengatakan keluarga berencana memakamkannya pagi ini. Saat ini, seluruh keluarga juga sudah berkumpul sehingga pemakaman juga bisa secepatnya dilakukan.
Ia juga mengatakan keluarga masih sedih dengan kepergian almarhum, padahal Nurcholis baru pulang awal pekan lalu saat libur imlek dan berkumpul bersama keluarga.
"Kami masih berduka, sebab baru awal pekan lalu ia pulang ke rumah. Terakhir, kami komunikasi ya pas almarhum pulang ke rumah," katanya kepada wartawan, Kamis.
Nurcholis sering pulang namun jadwalnya tidak tentu. Walaupun masih berduka, keluarga berusaha tegar dan sabar.
Kepulangan jenazah almarhum diantar menggunakan mobil ambulans Rabu malam lalu. Sejumlah tentara turut mengantarkan jenazah korban ke rumah duka.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis kerabat dan tetangga korban. Mereka sangat sedih dengan kejadian yang dialami saudara mereka, bahkan adik korban sampai pingsan berkali-kali karena sedih.
Selain dari anggota TNI AU yang juga mengawal jenazah korban, muspida Kabupaten Blitar juga turut hadir. Mereka ikut berduka cita pada keluarga almarhum atas musibah yang terjadi.
Kepala Teknik EGC Pangkalan Utama TNI AU Abdulrachhman Saleh, Malang, Letnan Dua Teknik Hartono, mengatakan, ia memang sengaja ditugaskan untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, dari TNI AU juga memberikan tali asih pada keluarga.
"Saya hanya ditugaskan dari lanud untuk mengantarkan jenazah korban jatuhnya pesawat dan tali asih," katanya singkat.
Pesawat tempur EMB-314 Super Tucano dari Skuadron Udara 21 TNI AU jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Rabu pagi, dengaan menewaskan beberapa orang.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016