Malang (ANTARA News) - Korban jatuhnya pesawat EMB-314 Super Tucano di rumah Jalan LA Sucipto Gang XII Kota Malang, Jawa Timur, bertambah menjadi empat orang.

Copilot EMB-314 Super Tucano, Sersan Mayor Syaiful Arief Rakhman, dipastikan juga meninggal. Saat ini korban masih dievakuasi dan berupaya dikeluarkan dari dalam kokpit pesawat yang jatuh di pemukiman warga tersebut.

"Jasad copilot tersebut masih di dalam kokpit dan untuk mengeluarkan jasad Syaiful harus mengangkat badan pesawat yang tertimbun reruntuhan serta masuk ke dalam tanah," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Rabu.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemilik rumah sekitar lokasi tempat jatuhnya pesawat untuk membongkar rumah karena medan yang sempit.

"Alat berat sudah kami bawa ke sana. Pemilik rumah, Mujianto dan rumah di sekitarnya bersedia rumahnya kami bongkar," katanya.

Dengan ditemukannya copilot, korban jadi bertambah empat orang, termasuk pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah dan dua warga sipil, yakni Irma Wahyuningtyas dan Nur Cholis yang ditemukan meninggal di rumah tertimbun reruntuhan. Pilot Mayor PNP Ivy Safatillah, ditemukan sekitar 8 km dari loaksi kejadian, tepatnya di areal persawahan warga.

Ivy sempat menggunakan kursi pelontar karena ditemukan parasut tak jauh dari jasad Ivy.
Pesawat EMB-314 Super Tucano TT-3108 dari Skuadron Udara 21 TNI AU jatuh pada Rabu sekitar pukul 10.12 WIB di Jalan LA Sucipto, Kota Malang.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016