Indeks Nikkei tergelincir lebih dalam ke wilayah "bearish", turun lebih dari 20 persen dari tertinggi pada Juni, melanjutkan penurunan hari sebelumnya meskipun diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada pembukaan.
Nikkei mengakhiri hari dengan kerugian 5,4 persen pada Selasa, penurunan paling tajam dalam hal persentase sejak Juni 2013.
Pada Rabu, indeks saham unggulan Nikkei 225 kehilangan 1,03 persen atau 164,94 poin menjadi 15.920,50 sekitar 40 menit setelah bel pembukaan, setelah dibuka 0,26 persen lebih tinggi.
Indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 1,20 persen, atau 15,60 poin menjadi 1.288,73.
Pasar saham Jepang akan ditutup pada Kamis untuk hari libur umum.
Saham-saham AS berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari pada Selasa karena investor mengambil isyarat dari penurunan Nikkei dan harga minyak menukik di bawah 28 dolar AS per barel menyusul perkiraan suram oleh Badan Energi Internasional (IEA).
Para investor AS sedang menunggu kesaksian oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen di hadapan Kongres pada Rabu waktu setempat, kata para analis. Harapannya bahwa Yellen akan mengirimkan sinyal-sinyal "dovish" tentang masa depan pergerakan tingkat suku bunga.
"Kami akan terus melihat volatilitas," Chihiro Ohta, manajer umum informasi investasi di SMBC Nikko Securities, mengatakan kepada Bloomberg News.
"Kami datang untuk hari libur nasional dan akhir pekan, dan kesaksian Yellen akan disampaikan hari ini, sehingga kami akan memasuki moda menunggu dan melihat."
Di Wall Street, Dow turun 0,08 persen pada penutupan, sedangkan S&P 500 beringsut 0,07 persen lebih rendah dan Nasdaq kehilangan 0,35 persen. Di Eropa, London, Paris dan Frankfurt masing-masing turun sedekitnya satu persen.
Di pasar valas, dolar jatuh ke 114,84 yen dari 115,14 yen pada Selasa di New York.
Euro merosot menjadi 1,1292 dolar dan 129,70 yen dari 1,1293 dolar dan 130,04 yen di perdagangan AS.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016