Makassar (ANTARA News) - Panitia lelang jabatan kepala sekolah pada Dinas Pendidikan Kota Makassar akan menggelar tahapan akhir dari serangkaian tes bagi para calon kepala sekolah dan jadwal tes narkoba atau kesehatan dilakukan pekan depan.
"Secara teknis diatur Dinas Pendidikan, tetapi laporan perkembangan untuk semua tahapan tes ini rajin dilaporkan panitia pelaksana," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, tahapan tes lelang jabatan kepala sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sudah dimulai sejak akhir tahun 2015.
Namun dia menegaskan jika penentu dari segala tes adalah tes kesehatan karena semua riwayat akan diperiksa termasuk mengenai narkotika dan berbadan sehat tersebut.
"Semua ada tahapannya dan ada jenjangnya, namun yang terpenting itu adalah kesehatan. Sehat secara jasmani itu penting, apalagi ditunjang dengan kecerdasan intelektual," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Makassar, Aryati Puspasari mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim terpadu terkait penyelenggaraan tes kesehatan ini.
Koordinasi sendiri akan melibatkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Makassar dan Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar. Selain itu, Disdikbud juga akan berkoordinasi dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto terkait kelanjutan tahapan perekrutan Cakasek ini.
Disdikbud sendiri akan mengusulkan pelaksanaan tes kesehatan Cakasek yang akan digelar di RSUD ini secepat mungkin. Cakasek bisa melakukan tes kesehatan secara bersamaan, tergantung Cakasek mana yang memiliki kesempatan lebih dulu.
Diketahui, calon kepala sekolah yang lulus tes ini akan memperebutkan 367 jabatan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), 44 jabatan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), 22 jabatan kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) sebanyak sembilan sekolah.
Berdasarkan data, lelang jabatan kepala sekolah hanya diikuti 961 calon kepala sekolah dari jumlah 1.385 dan 437 sisanya dinyatakan gugur karena tidak mengambil kartu ujian.
Sementara dalam setiap seleksi tes ini, banyak cakasek dinyatakan gugur dan sekarang hanya menyisakan sekitar 436 Cakasek untuk maju pada tahap akhir tersebut.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016