Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu pagi, ditutup turun tajam sebesar 3,26 persen, mengikuti anjloknya bursa dunia, terutama indeks Dow Jones dan bursa regional. Pada penutupan sesi pagi, IHSG turun 57,500 poin menjadi 1.706,508 dan indeks LQ45 melemah 13,238 poin atau 3,55 persen ke posisi 359,640. Volume perdagangan mencapai 1,852 miliar saham dengan nilai Rp2,179 triliun dari 25.943 kali transaksi. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan bahwa faktor bursa dunia dan regional benar-benar telah mempengaruhi penurunan indeks BEJ kali ini. "Bursa dunia, terutama indeks Dow Jones dan regional, telah mendorong indeks kita mengalami tekanan cukup dalam," katanya. Indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average yang jatuh 416,02 poin atau 3,29 persen menjadi 12.216,24 telah diikuti oleh bursa regional, terutama Tokyo dan Hang Seng, dimana penutupan sesi pagi Indeks Nikkei-225 jatuh 644,85 poin atau 3,56 persen menjadi 17.475,07 dan Hang Seng melemah 579,33 poin menjadi 19.568,54. Luki juga menegaskan bahwa kondisi dalam negeri tidak memberikan pengaruh atas anjloknya IHSG. "Penurunan ini murni global, bahkan inflasi sendiri diperkirakan menurun serta laporan keuangan perusahaan masih bagus masih jadi sentimen positif," tegasnya. Pada perdagangan sesi pagi ini saham yang turun mendominasi pasar, dimana sebanyak 148 jenis dibanding yang naik hanya delapan dan 21 tidak bergerak harganya. Anjloknya indeks ini dipimpin oleh saham Pertambangan Aneka Tambang (ANTM), Telkom (TLKM), Bank Mandiri (BMRI), Tambang Timah (TINS), Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Astra Internasional (ASII). Saham ANTM melorot Rp300 ke posisi Rp8.950, TLKM melemah Rp300 menjadi Rp8.800, BMRI menurun Rp125 ke Rp2.250, TINS terkoreksi Rp500 ke level Rp9.100, PGAS negatif Rp350 menjadi Rp8.850 dan ASII terjun Rp450 di harga Rp13.450. (*)
Copyright © ANTARA 2007