Kategori Foto Jurnalistik diraih oleh pewarta foto Tribun Sumatera Selatan Abriansyah Liberto yang berjudul "Tinjau Titik Api". Foto tersebut disiarkan pada 6 September 2015.
Didie Sri Widiyanto dari Harian Kompas meraih Adinegoro untuk Kategoi Karikatur untuk "Inikah Kartini-Kartini Kita Sekarang?" yang dimuat pada 22 April 2015.
Kategori Jurnalistik Radio diraih oleh Hermawan Arifianto dari Kantor Berita Radio dalan berita "Menelusuri Sejarah Kelam Pembantaian Dukun Slamet" pada 25 Maret 2015.
Trans 7, melalui Indrayati Laksmi, mendapatkan penghargaan untuk "Tantangan Menuju Rampi" pada 23 Februari 2015.
Tim Pendidikan dan Kebudayaan Kompas meraih Kategori Berita Kedalaman lewat "Kecukupan Guru Masih Semu, Beban Para Guru di Daerah Tertinggal".
Subkhan Jusuf Hakim dari Tempo keluar sebagai pemenang kategori Inovasi Infotainment melalui tulisan "Jagoan Lokal Tak Kalah" yang terbit pada 26 Juli 2015.
Inovasi Siber diraih oleh Republika, atas nama Andi Nurroni, melalui artikel "Salim Kancil, Buta Huruf yang Menjadi Martir Lingkungan" yang disiarkan pada 30 September 2015.
Tokoh yang menjadi juri Anugerah Adinegoro tahun ini antara lain adalah Oscar Motuloh dan Enny Nuraheni untuk foto, Arswendo Atmowiloto pada televisi dan Marah Sakti Siregar untuk berita kedalaman.
Atmakusumah Astraatmadja dan Saur Hutabarat menjadi juri untuk kategori tajuk rencana.
Selain itu, ada Errol Jonathans dan Awanda Erna untuk juri radio serta Budiono Darsono dan Onno W Purbo untuk kategori inovasi siber.
Amalia Maulana dan Farid Iskandar menjadi juri Adinegoro kategori inovasi infotainment.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016