Pekanbaru (ANTARA News) - Arus lalu lintas di Jalan menghubungkan Kota Pekanbaru ke Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau macet parah akibat banjir menggenangi badan jalan, Selasa siang.

Berdasarkan pantuan Antara, kemacetan mulai terjadi di daerah Kecamatan Rumbio Jaya karena ketinggian air di badan jalan mencapai sekitar 60-80 centimeter. Kendaraan dari arah Pekanbaru menuju Bangkinang, dan begitu juga arah sebaliknya, tertahan karena banyak mobil jenis sedan tidak bisa melintas dan para pengendara terpaksa balik arah.

"Banjir dari luapan air sungai sudah naik memenuhi badan jalan. Mobil kecil banyak yang memutar, hanya mobil dengan roda besar dan truk yang berani terus jalan," kata seorang warga, Rony Muharrman.

Ia mengatakan, pada Selasa siang belum ada tanda-tanda air akan surut, sedangkan antrean kendaraan di kemacetan diperkirakan sudah lebih dari dua kilometer.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mewanti-wanti akan adanya banjir di Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Sebabnya, pintu waduk di Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang Kabupaten Kampar telah dibuka pada Senin (8/2), karena besarnya debit air yang masuk dalam waduk.

"Kondisi ini perlu diantisipasi adanya banjir kiriman di Kabupaten Kampar, Riau. Tinggi muka air Sungai Kampar telah naik 60-120 centimeter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mealui pesan elektronik diterima Antara di Pekanbaru, Senin (8/2) lalu.

Hujan deras yang merata di Sumatera Barat dan sebagian Barat wilayah Riau telah menyebabkan bencana banjir dan longsor. Sungai Rokan, Sungai Muara Bandar, Sungai Palis, dan Sungai Batang Lubuh meluap sehingga menyebabkan banjir meluas Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam, dan Kecamatan Rambah.

Data sementara dari BNPB, terdapat 1.050 unit rumah yang terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter. Sebanyak 3.696 jiwa terdampak langsung karena rumahnya terendam banjir di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu.

Daerah lain masih dalam pendataan karena fokus penanganan darurat saat ini adalah evakuasi masyarakat. Daerah yang parah terendam banjir adalah Desa Babussalam, Desa Koto Tinggi, dan Desa Pamatang Berangan. Pendataan masih dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rokan Hulu.

BPBD Rokan Hulu bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, relawan dan masyarakat bersama-sama memberikan bantuan kepada korban banjir. Keterbatasan personel dan peralatan menyebabkan evakuasi dan distribusi bantuan belum dapat dilakukan menyeluruh.

"Saat ini petugas fokus pada evakuasi masyarakat yang terjebak banjir di pedalaman dengan jarak tempuh hingga 5 kilometer yang hanya dapat ditempuh dengan speed boat kecil. Sudah lebih dari 40 kali trip evakuasi berlangsung di pedalaman. Basarnas Pekanbaru mengirimkan bantuan speed boat untuk membantu evakuasi. Posko darurat dan dapur umum telah didirikan," katanya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016