Blitar (ANTARA News) - Sabo dam (dam untuk jalur lahar) yang berada di jalur lahar Gunung Kelud di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ambrol (runtuh) pada seluruh bagiannya akibat hujan lebat, sehingga jalur transportasi warga lewat sabo dam itu pun terputus.
"Sabo dam-nya sempat ambrol dan tadi malam langsung ambrol total. Sekarang sudah tidak bisa dilewati lagi," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ganef Rahmawanto, di Blitar, Selasa.
Ia mengatakan hujan turun di Kabupaten Blitar dengan intensitas yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, sehingga mengakibatkan sabo dam menjadi ambrol sedikit demi sedikit.
Namun, saat ini sabo dam yang merupakan jalur lahar aliran Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) itu sudah ambrol total dan tidak bisa dilewati. Panjang ambrolnya sabo dam itu hampir 30 meter, padahal semula ambrol sekitar 20 meter.
Akibat dari ambrolnya sabo dam itu, akivitas warga menjadi terganggu. Selama ini, sabo dam itu dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari dari Desa Soso ke Desa Ngaringan di Kecamatan Gandusari.
Dengan ambrolnya sam dam itu, warga pun harus memutar hingga 3 kilometer mencari jalur alternatif jika ingin ke Desa Soso ataupun Desa Ngaringan.
Ganef juga mengatakan jalur lahar itu tidak sampai mengakibatkan banjir bandang, terutama di desa-desa yang dilewati jalur itu. Hanya saja, jika hujan turun dengan intensitas yang sangat tinggi, maka air bisa meluap dengan ketinggian sekitar mata kaki orang dewasa.
"Kalau air di sabo dam tidak sampai mengakibatkan banjir bandang, hanya saja air pernah meluap jika hujan deras, maka itu pun hanya sampai mata kaki," ujarnya.
Ganef juga mengaku sudah melaporkan ambrolnya sabo dam itu ke Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Jatim. Saat ini, dari BBWS belum melakukan peninjauan lagi, setelah sebelumnya sempat memantau saat sabo dam itu ambrol.
"Kami sudah laporkan ambrolnya sabo dam ini dan kami pun sudah mengirimkan foto. Saat ini, kami tinggal menunggu informasi untuk perbaikan," kata Ganef.
Saat ini, dari BPBD Kabupaten Blitar juga sudah memasang papan informasi terkait dengan ambrolnya sabo dam itu. Masyarakat dianjurkan untuk memanfaatkan jalur lain, sebab sabo dam itu sama sekali tidak bisa digunakan.
Sementara itu, sejumlah warga mengatakan sabo dam itu sangat bermanfaat. Selain untuk mengaliri areal pertanian juga dimanfaatkan untuk penghubung antardesa.
"Kami berharap sabo dam ini segera diperbaiki. Kami biasanya sering lewat sini," kata Sudarman, warga Desa Ngaringan.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016