Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2016 telah menguat 4,48 persen atau tertinggi di seluruh dunia dibandingkan indeks bursa-bursa di negara lain.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam siaran pers di Jakarta Senin mengatakan, performa positif IHSG seiring dengan adanya akumulasi beli terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan memiliki pengaruh signifikan terhadap koefisien IHSG.
"Saat ini, ada sekitar 20 perusahaan besar yang tercatat di BEI yang menguasai 60 persen kapitalisasi pasar IHSG," paparnya.
Kenaikan IHSG, lanjut dia, turut membuat kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai Rp5.094,26 triliun atau meningkat 4,54 persen jika dibandingkan di akhir 2015 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp4.872,70 triliun.
Nilai kapitalisasi pasar modal, merupakan harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan yang tercatat di BEI.
Sementara itu tercatat, dari beberapa bursa saham dunia hanya bursa Thailand (Indeks SET) yang juga mampu mencatatkan kinerja positif di sepanjang tahun ini, yakni sebesar 1,31 persen.
Beberapa bursa saham lainnya yang mencatatkan kinerja negatif diantaranya Bursa Malaysia, Indeks KOSPI Korea Selatan, Indeks PSE Philipina, Indeks FTSE 100 Inggris Raya, Indeks S&P Sensex India, Indeks Dow Jones Industrial Average Amerika Serikat, Indeks Straight Times Singapura, Indeks Nikkei 225 Japan, Indeks Hang Seng Hongkong, dan Shanghai China.
Ke depannya, lanjut Tito Sulistio, pihaknya akan terus melakukan serangkaian inisiatif agar lebih menarik minat pemodal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Ia mengemukakan bahwa inisiatif yang akan dilakukan oleh BEI difokuskan pada empat area utama pengembangan BEI, yakni menambah jumlah emiten, memperkuat peran Anggota Bursa (Strengthening the Brokers), meningkatkan jumlah investor, serta menyempurnakan reputasi BEI.
"Salah satu inisiatif yang direalisasikan oleh BEI pada pekan ini adalah dengan telah diaktifkannya kembali perdagangan Kontrak Berjangka dan Opsi LQ-45 Futures pada Senin (1/2) lalu," paparnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016