Leicester, yang mengalahkan Manchester City pada Sabtu untuk mengemas selisih lima poin di puncak klasemen, juga pernah berjuang melawan ancaman degradasi musim lalu, tapi kemudian berhasil lepas dengan penyelamatan terakhir untuk tetap bertahan.
Sunderland yang berada di posisi kedua dari bawah dan kembali menghadapi Liverpool dan meraih satu poin laga tandang di Anfield, Sabtu, dengan Defoe mencetak gol di menit-menit akhir untuk menyamakan kedudukan dengan skor 2-2.
"Cerita (Leicester) luar biasa. Tapi Anda berpikir, jika mereka dapat melakukan itu mengapa kita tidak?" kata Defoe kepada media Inggris.
"Kami memiliki sebuah skuad yang kuat di sini pada saat sekarang, anak-anak baru telah datang dan brilian."
"Semangat tim besar dan jika kita terus bekerja keras kita akan mendapatkan hasil dan mudah-mudahan segera mendapatkan hal itu."
Gol Defoe saat melawan Liverpool adalah yang keenam dalam enam pertandingan liga musim sebelumnya, dan pemain berusia 33 tahun itu mengatakan ia menikmati perannya sebagai striker di bawah manajer Sam Allardyce setelah dimainkan pada posisi sayap di bawah pelatih sebelumnya, Dick Advocaat.
"Manajer sebelumnya memainkan saya sebagai pemain di sayap kiri, dan saya tidak pernah bermain di sana sebelumnya dalam hidup saya, bahkan di sekolah. Itu agak aneh, bermain di belakang penuh ketika Anda merupakan pemain depan," kata Defoe.
"Pelatih yang ini (Allardyce) datang dan meskipun saya belum pernah bermain di bawah dia, dia tahu saya. Dia memberikan banyak perubahan pada tim, serta tingkat intensitas dan kebugaran," demikian Reuters.
(D011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016