Hujan yang berlangsung terus menerus sejak Jumat (5/2) hingga sekarang telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah di Kota Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten 50 Koto, Provinsi Sumatera Barat,"

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam korban tertimbun longsor di Payakumbuh, Sumatera Barat dan bencana ini menyebabkan akses jalan Payakumbuh-Pekanbaru lumpuh total, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

"Hujan yang berlangsung terus menerus sejak Jumat (5/2) hingga sekarang telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah di Kota Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten 50 Koto, Provinsi Sumatera Barat," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Sutopo mengatakan banjir dan longsor di Solok Selatan terjadi di tiga kecamatan yaitu Sungai Pagu, Pauh Duo dan Sangir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Lolo.

Banjir dan longsor, kata dia, menyebabkan jalan Muaralabuh-Padang Aro Kerinci putus total. Longsor juga menimpa rumah warga sehingga enam orang tertimbun longsor pada Sabtu (6/2) pukul 20.00 WIB.

"Banjir juga menyebabkan 2.000 unit rumah terendam banjir hingga 1,5 meter dan 100 hektar sawah setinggi 1 meter. Dua jembatan kabupaten putus. Lalu lintas Payakumbuh-Pekanbaru lumpuh total. Saat ini kondisi masih hujan," kata dia.

Sungai Batang Lembang, kata dia, meluap sehingga banjir di Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Tanjung Harapan dan Kelurahan Kampai Tabu Karambie Kota Solok. Sebanyak 36 rumah terendam banjir.

Di Kabupaten Agam, kata dia, longsor terjadi pada Minggu (7/2) pukul 02.00 WIB. Material longsor menutup akses jalan Bukittinggi-Lubuk Sikaping dengan panjang material longsor 15 meter setinggi 2,5 meter. Jalan telah dapat dilalui kendaraan.

Sementara itu, lanjut Sutopo, banjir juga terjadi di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Nagari, Kabupaten 50 Kota. Sebanyak 100 rumah terendam banjir hingga satu meter. Satu orang hanyut dan ditemukan tewas bernama Padri (16 tahun).

"BPBD bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, SKPD dan masyarakat telah melakukan pendataan dan penanganan darurat. Posko didirikan dan membagikan makanan siap saji. Hujan masih berlangsung menyebabkan kesulitan pananganan," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016