New York (ANTARA News) - Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, termasuk euro, Selasa, menyusul jatuhnya pasar saham dunia, di tengah kekhawatiran terhadap China dan pertumbuhan ekonomi AS, kata para dealer. Penurunan tajam di bursa saham Shanghai memicu penurunan di bursa Eropa dan Amerika, terutama Wall Street, sehari setelah manta Ketua Federal Reserve AS, Alan Greenspan, memperingatkan tentang pertumbuhan ekonomi AS. Euro menguat menjadi 1,3243 dolar pada 2200 GMT, naik dari 1,3185 dolar pada posisi akhir Senin di New York, merupakan level tertinggi terhadap dolar AS sejak 3 Januari. Sementara terhadap mata uang Jepang, dolar turun tajam menjadi 117,91 yen dari 120,59 yen pada Senin, sehubungan denga indeks utama saham blue chip AS Dow Jones Industrial Average, jatuh lebih dari tiga persen ditutup pada 12.216,24 poin. Dolar mencatat posisi terendahj terhadap yen sejak 8 Januari. Di samping dari penurunan saham, para pedagang mengatakan berita ekonomi AS juga gagal mendorong dolar naik: pesanan Januari untuk barang-banrang manufaktur besar turun dan penjualan rumah naik lebih dari yang diperkirakan, namun masih turun dari setahun lalu. "Sebagian dipicu oleh aksi jual di pasar saham China tadi malam," kata David Solin, seperti dilaporkan AFP. Pada perdagagan terakhir di New York, dolar berada pada 1,2171 franc Swiss, turun dari 1,2299 franc pada Senin. Sementara pound diperdagangkan pada 1,9618 dolar terhadap 1,9632 dolar pada Senin. (*)
Copyright © ANTARA 2007