Padang Aro (ANTARA News) - Sebanyak lima orang penduduk Jorong Taratak Tinggi, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, ditemukan sudah meninggal dunia setelah longsoran tanah dari bukit menimbun rumah warga pada Senin sekitar pukul 04.00 WIB.

Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Sumardianto di Padang Aro, Senin, empat orang korban meninggal akibat longsoran tanah Bukit Bulek, Sawo Merah, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, yang menimbun rumah M. Yunus ditemukan pada Senin pagi oleh warga setempat. Keempat orang itu, yakni Upik (55), Nisa (1,5), Ramli (20) dan Silin (18).

"Mereka terus dievakuasi ke rumah warga setempat untuk dimandikan dan dikebumikan," katanya.

Setelah terus dilakukan pencarian oleh warga setempat bersama tim dari pemerintah daerah, sekitar jam 14.00 WIB, ditemukan satu lagi warga yang meninggal dunia akibat tertimbun longsoran tanah, yakni M. Yunus, katanya.

"Jadi jumlah korban meninggal akibat longsoran tanah Bukit Bulek itu yang telah ditemukan berjumlah lima orang," katanya.

Untuk saat ini, katanya menambahkan, masih ada satu korban yang masih dalam pencarian, yakni Refan (2). Jumlah warga yang menjadi korban runtuh Bukit Bulek itu berjumlah tujuh orang, lima orang telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, satu orang masih dalam pencarian dan satu orang lagi yang bernama Andi (10) ditemukan dalam kondisi selamat.

Ia menyebutan, longsoran tanah itu terjadi akibat hujan yang mengguyur daerah tersebut sejak Minggu (7/2) hingga kini.

Ia mengatakan, pencarian yang dilakukan oleh tim pemerintah setempat sempat dihentikan sementara akibat hujan yang mengguyur daerah itu. Selain itu juga masih adanya longsor susulan.

Namun, dari pantauan Antara, sejumlah warga masih terus melakukan pencarian dengan alat seandanya, seperti cangkul, meskipun hujan mengguyur daerah itu. Longsoran tanah itu meratakan rumah yang terbuat dari kayu tersebut.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016