New York (ANTARA News) - Seorang perempuan profesor pada sebuah universitas evangelis dekat Chicago yang bermasalah setelah mengatakan umat muslim dan kristen menyembah Tuhan yang sama, akan meninggalkan kampus itu.
Pernyataan itu disampaikan melalui pernyataan bersama yang dirilis Wheaton College, Sabtu malam waktu AS.
Larycia Hawkins, perempuan profesor ilmu politik, dijadwalkan mengikuti sidang disipliner dalam jangka lima hari untuk menentukan apakah dia boleh bertahan di Wheaton.
Pernyataan bersama itu menyebutkan bahwa Hawkins dan koleganya "telah menemukan tempat bersama untuk resolusi dan rekonsiliasi dan kedua belah pihak akan berpisah setelah mencapai kesepakatan rahasia."
Kontroversi itu bermula pada 10 Desember silam manakala Hawkins menulis di Facebook bahwa dia akan mengenakan jilbab selama periode advent sebelum Natal sebagai tanda solidaritas kepada muslim.
"Kita menyembah tuhan yang sama," kata dia dalam postingannya itu.
Namun postingannya itu memunculkan kritik di tengah debat hebat menyangkut peran dan perlakuan muslim di Amerika Serikat menyusul penembakan massal di San Bernardino, California, yang disebut pihak berwenang AS diilhami oleh ISIS.
Kampus itu mengenakan sanksi administratif kepada Hawkins. Bulan lalu, rektor kampus ini merekomendasi Hawkins untuk dipecat.
Kampus itu sebelumnya menyatakan Hawkins didisiplinkan bukan oleh karena dia memilih mengenakan hijab namun karena pernyataan teologisnya yang sepertinya tidak konsisten dengan keyakinan doktrinal Wheaton.
Kedua belah pihak terjebak pada nada konsiliatif dalam pernyataan itu, yang juga menyatakan baik Hawkins maupun para pejabat kampus tidak mau memberikan komentar lebih jauh sampai jumpa pers digelar Rabu pagi mendatang.
"Saya apresiasi dan menaruh hormat besar kepada seni liberal Kristen dan cara Wheaton College memancarkan misi dan programnya dan dalam tingkat karyawan dan mahasiswanya," kata Hawkins dalam pernyataan tertulis itu.
Rektor kampus ini, Phillip Ryken, mengatakan kampus dengan tulus mengapresiasi sumbangan Dr. Hawkins kepada lembaga ini selama sembilan tahun terahir.
Banyak anggota fakultas menyuarakan dukungan kepada Hawkins. Bill Struthers, profesor psikologi Wheaton, memposting sebuah foto di Facebook Sabtu malam waktu AS yang memperlihatkan dirinya memegang sebuah tulisan tangan berbunyi, "saya mendukung Larycia."
Wheaton, didirikan pada 1860 dan terletak di kota kecil bernama sama di Illinois, memiliki sekitar 2.400 mahasiswa sarjana muda dan 480 mahasiswa sarjana, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016