Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyilakan buruh menyampaikan aspirasi mereka dalam bentuk demonstrasi dengan baik dan jangan sampai ada aktivitas merusak dalam melakukan aksi tersebut.
"Silahkan demo dengan baik," kata Wapres seusai acara Syukuran 60 Tahun dan Peluncuran Ensiklopedi Pemikiran Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Sabtu, sehubungan aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh di kawasan Monas.
Wapres mengingatkan agar demonstrasi yang dilakukan oleh buruh jangan sampai keluar dari jalur hukum yang berarti seperti jangan sampai merusak.
Jusuf Kalla juga mengingatkan bahwa kalangan buruh juga mengalami kesukaran karena kondisi perekonomian global yang melesu sehingga jangan sampai diperparah dengan aksi yang merusak dan bisa mengancam stabilitas ekonomi.
Sebagaimana diwartakan, ribuan buruh dari sejumlah perusahaan telah berkumpul di kawasan Monumen Nasional bersiap untuk menggelar aksinya di depan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Sabtu.
Pada Sabtu pagi, para buruh tersebut tampak duduk-duduk menunggu di trotoar atau berdiri bergerombol di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan dan Merdeka Barat yang sebagiannya menggunakan seragam, seperti kemeja hitam dengan campuran warna merah dengan topi.
Sebelumnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan akan beraksi di depan Istana Kepresidenan untuk menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang dianggap merugikan kaum buruh.
"Ada tiga tuntutan. Pertama stop PHK, cabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, dan kembalikan hak berunding serikat buruh dengan pemerintah," tukasnya.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016