Kepala Bidang Festival Pasar Asia Pasific Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Adella Raung dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan One World Festival merupakan salah satu acara rutin yang digelar di Kota Osaka dan menghadirkan para peserta dari beberapa negara selain masyarakat kota tersebut.
"Acara ini menjadi strategis untuk membuka mata masyarakat Osaka tentang pariwisata Indonesia," katanya.
Dalam festival yang menampilkan beragam budaya dari seluruh penjuru dunia tersebut, Kementerian Pariwisata akan memeriahkan acara dengan menampilkan kesenian tradisional.
Dalam situs resminya dijelaskan, One World Festival (OWF) adalah festival tempat bertemunya NGO (non-government organization)/NPO (non-profit organization), institusi internasional, administrasi lokal, dan perusahaan.
Mereka terlibat dalam sebuah kerja sama yang mempunyai satu tujuan yakni dunia yang bisa ditinggali bersama.
Meskipun dalam skala yang tidak terlalu besar festival ini bertujuan membuka mata penduduk Osaka tentang pentingnya kerja sama internasional.
Tahun lalu tak kurang dari 26.000 pengunjung hadir di OWF yang berlangsung selama dua hari.
Dari jumlah itu, sekitar 2.000 orang singgah ke anjungan Indonesia yang diprakarsai Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka dan Garuda Indonesia.
"Kemenpar memberikan dukungan dalam bentuk memberikan bahan promosi pariwisata berupa pernak-pernik, DVD, brosur, peta wisata, poster, dan lain-lain," katanya.
Dengan adanya pendukungan ini diyakini brand Wonderful Indonesia akan semakin kuat di Jepang.
"Dan untuk memberikan hiburan serta memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia, Kemenpar juga mengirim sejumlah seniman ke OWF. Tari Bajidor Kahot, Cendrawasih, dan Zapin siap ditampilkan untuk memukau pengunjung," katanya.
Sepanjang tahun lalu ada 491.893 kunjungan dari wisatawan mancanegara (wisman) Jepang ke Indonesia. Jumlah itu meningkat dari pencapaian 2014 sebanyak 486.687 turis.
Kemenpar menargetkan bisa menarik wisman hingga 550.000 kunjungan dari Jepang tahun ini.
"Optimisme ini dilandasi terbitnya PP Nomor 69 tahun 2015 tentang bebas visa kunjungan. Berkat PP tersebut kini masyarakat Jepang bisa berkunjung ke Indonesia tanpa perlu membuat visa dengan batas berkunjung 30 hari," kata Adella.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016