New York (ANTARA News) - Para investor AS melepas saham-saham perusahaan teknologi dalam aksi jual yang tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh data baru pasar pekerjaan yang bisa mendukung kenaikan suku bunga lagi oleh Federal Reserve.
Menurut AFP, Amazon, Netflix, Adobe, Priceline, Twitter dan Facebook semua merosot lebih dari lima persen sehingga membuat indeks komposit Nasdaq kembali ke tingkat yang terakhir terjadi pada Oktober 2014.
Saham-saham unggulan Dow juga mendapat pukulan, seperti Nike turun 5,0 persen, dan McDonald kehilangan 4,4 persen, di tengah kekhawatiran bahwa mereka juga akan terpengaruh pelambatan ekonomi global.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 211,61 poin (1,29 persen) menjadi 16.204,97.
Indeks lebih luas S&P 500 kehilangan 35,40 (1,85 persen) menjadi ditutup pada 1.880,05, sementara indeks komposit Nasdaq jatuh 146,42 (3,25 persen) menjadi 4.363,14.
Laporan ketenagakerjaan Januari oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pelambatan dalam perekrutan tetapi tingkat pengangguran AS turun menjadi 4,9 persen dan pertumbuhan upah meningkat moderat --kedua data menunjukkan dukungan terhadap kebijakan pengetatan lebih lanjut The Fed di bulan-bulan mendatang.
Angka-angka "bisa mendukung keputusan potensial The Fed untuk melanjutkan kenaikkan suku bunga pada 2016," kata Briefing.com.
"Menanggapi ketidakpastian ini atas masa depan potensi suku bunga Fed fund, pasar ekuitas telah dilanda aksi jual."
Aksi jual membuat beberapa saham rusak. Alphabet, induk dari Google, kehilangan 3,5 persen dan Apple merosot 2,7 persen.
Starbucks jatuh 6,8 persen, Microsoft turun 3,8 persen, dan ConocoPhillips menukik 6,9 persen.
LinkedIn, situs jejaring pekerjaan, anjlok 43,6 persen setelah memberikan perkiraan suram untuk tahun ini. Perusahaan mengalahkan perkiraan untuk kuartal keempat tahun lalu, tetapi memperkirakan pendapatan dan laba kuartal pertama 2016 jauh di bawah yang para analis harapkan, menyalahkan sebagian tekanan dari pelambatan pertumbuhan global.
Salah satu dari beberapa pencetak kenaikan besar adalah Tyson Foods, perusahaan pengolah ayam besar dan babi, melonjak 9,9 persen karena laba kuartal keempatnya di atas perkiraan, pada 1,15 dolar AS per saham dibandingkan dengan prediksi 89 sen. Tetapi pendapatannya di 9,2 miliar dolar AS, turun 15,4 persen dari setahun lalu.
Alan Skrainka dari Cornerstone Wealth Management mengatakan ia terkejut melihat reaksi terhadap laporan ketenagakerjaan yang moderat.
Dia mengatakan bahwa hal itu menampakkan pasar percaya The Fed "berkomitmen untuk menaikkan suku bunga sementara ekonomi menunjukkan sedikit pelemahan dan orang-orang khawatir itu akan melempar dirinya ke dalam resesi."
(A026)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016