Jakarta (ANTARA News) - Stadium Happy 8 Jakarta berhasil menutup pertandingan terakhirnya di Seri II Indonesian Basketball League (IBL) 2016 dengan baik setelah mengalahkan Satya Wacana Salatiga 70-68.
"Saya bersyukur Stadium dapat menutup game terakhir kami di seri II ini dengan kemenangan," kata pelatih Stadium Happy Andre Yuwadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat sore.
Andre meyakini, apabila tim asuhannya menerapkan strategi pertahanan yang apik maka kemenangan bisa lebih mudah didapatkan.
Akan tetapi, Andre mengakui walaupun berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut namun para pemainnya masih melakukan sedikit kesalahan.
"Hanya saja di kuarter terakhir pertahanan kami agak kendur saat satya Wacana melakukan melakukan full court press", tutur Andre.
Dia pun mengomentari kinerja salah satu pemainnya, yakni IGN Teguh Putra Negara yang dinilainya bermain cukup konsisten selama seri II berlangsung.
"Saya apresiasi kerja kerasnya selama seri ini. Dia mampu menutup lubang bigman kami dengan pertahanan dan efektifitasnya saat menyerang. Dia mampu menunjukkan pada saya dan tim bahwa dirinya pantas dan layak menjadi starting five Stadium," tukasnya.
Selain Teguh, dua pemain Stadium Happy 8 yaitu Raymond Shariputra dan Abraham Damar Grahita juga bermain baik dan memberikan kontribusi bagi timnya. Kedua pemain andalan tersebut masing-masing mencetak 18 dan 13 poin.
Sementara itu, pelatih Satya Wacana Salatiga Efri Meldi mengatakan anak asuhnya mengalami penurunan di dua game terakhir, namun ia berjanji akan merebut kemenangan di pertandingan terakhir melawan Pacific Caesar Surabaya (PCS).
"Puncak anak-anak memang sedang menurun sejak kemarin. Dari awal saya sudah katakan untuk langsung ambil di kuarter pertama jika menghadapi mereka, namun kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan hari ini bukanlah harinya kami," ujar Efri.
Oleh sebab itu saat menghadapi PCS besok, Efri akan menekankan kepada timnya untuk meraih kemenangan melawan tim asal Surabaya itu sebagai solusi final untuk menutup Seri II dengan baik.
Pewarta: Roy Rosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016