Ketujuh orang tersebut terinfeksi setelah mereka mengunjungi negara yang terpengaruh oleh virus itu, demikian laporan Xinhua yang dikutip, Jumat pagi.
Perempuan hamil tersebut, yang didiagnosis di Wilayah Catalonia di bagian timur-laut Spanyol, hamil antara 13 dan 14 pekan dan kini ditempatkan di bawah pengawasan sebab Virus Zika berkaitan dengan kasus mikrosefali pada bayi yang baru dilahirkan.
Menurut Kementerian itu, ada tiga kasus di Catalonia, dua di Wilayah Murcia di bagian selatan negeri tersebut, dan dua di Castilla Leon di Spanyol Tengah.
Kementerian itu menyatakan bahwa mungkin ada lebih banyak orang yang terinfeksi tapi kasus tersebut takkan dilaporkan sampai semuanya dikonfirmasi oleh Pusat Mikrobiologi Nasional. Hingga Kamis, Kementerian Kesehatan Spanyol berencana membuat penilaian mingguan terhadap mereka yang diperiksa positif terinfeksi virus itu.
Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa tak ada resiko penyebaran Virus Zika di Spanyol sebab semua kasus yang dilaporkan berasal dari negara yang terpengaruh.
Pada Selasa (2/2) Amerika Serikat melaporkan kasus pertama penularan lokal Virus Zika di satu kabupaten di Texas, kata Departemen Kesehatan negeri itu .
Layanan Kemanusiaan dan Kesehatan Dallas County mengatakan di dalam satu pernyataan pasien itu tertular Virus Zika setelah melakukan hubungan seks dengan seseorang yang sakit dan pulang dari satu negara tempat Virus Zika menyebar.
Belakangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatirannya pada Rabu, mengenai laporan bahwa Virus Zika ditularkan melalui hubungan seksual di Amerika Serikat. Badan dunia tersebut menyerukan dilakukannya penyelidikan lebih jauh terhadap virus itu, yang disebarkan lewat nyamuk.
Zika, yang terutama menular melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, diduga menjadi penyebab cacat pada bayi seperti mikrosefali, atau kepala kecil.
Saat ini, tak ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk menyembuhkan pasien penyakit tersebut.
Sebanyak satu dalam lima orang yang terinfeksi Virus Zika akan mengalami gejala yang meliputi demam, muncul ruam, nyeri sendi dan mata merah.
Penyakit itu biasanya memiliki gejala sedang yang berlangsung selama beberapa hari sampai satu pekan. Jarang pasien yang terserang parah memerlukan perawatan di rumah sakit dan angka kematian akibat virus tersebut rendah.
(C003)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016