Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) menggarap follower media sosial (medsos) untuk menjaring pemilih pemula guna menghadapai Pemilu 2019, kata polikus PDIP Eva Kusuma Sundari.
Eva mengatakan, banyaknya followers partainya di media sosial (medsos), karena pihaknya menggarap serius potensi sosmed untuk mengenalkan program partai kepada pemilih pemula, anak muda dan juga kalangan masyarakat perkotaan.
"Wajar jika followers-nya banyak PDIP kan pemenang pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 2014," kata Eva saat dihubungi, Kamis.
Eva menyampaikan itu menanggapi hasil temuan lembaga survei Institute for Transformation Studies (Intrans), yang dirilis Jumat lalu. Berdasarkan pemantauan di Facebook fans, Twitter followers, Instragram followers, Google+ followers, dan YouTube subscribers pada 1 September 2015-15 Januari 2016, PDIP berada di urutan kedua dengan jumlah follower sebanyak 1,6 juta pengikut.
Posisi pertama diduduki Gerindra dengan jumlah pengikut sebesar 3,8 juta pengikut. Sementara posisi ketiga adalah partai baru, Partai Solidaritas Indonesia dengan jumlah followers 1,1 juta. Menyusul, Hanura (555 ribu pengikut), PKS (250 ribu), Demokrat (189 ribu), PAN (143 ribu), Golkar (104 ribu), Perindo (48 ribu), NasDem (47 ribu), PPP (16 ribu) dan PKB (13 ribu).
Eva sendiri mengklaim yang punya simpati ke PDIP sebanyak 10 jutaan. "Belum lagi yang simpati dan pembenci yang pasti juga terdaftar jadi follower," kata anggota DPR itu.
Dengan banyaknya followers partainya di medsos, dirinya berkeyakinan PDIP akan banyak mendapat banyak dukungan pemilih dalam Pemilu 2019. "Teorinya begitu. Kami bisa kembali menjadi pemenang pileg dan pilpres," ujarnya.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016