Banjarmasin (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriantono menyatakan tidak terima terhadap ada tuduhan atas dirinya yang telah mengkoordinir para petani melalui kelompok tani untuk masuk salah satu parpol menghadapi Pemilu 2009. "Tuduhan atas diri saya yang dilansir sejumlah media cetak edisi Selasa (27/2) sebagai sesuatu yang tidak benar dan fitnah," katanya disela-sela berbicara dan memberikan pengarahan dihadapan peserta Rakor Bidang Pertanian Kawasan Kalimantan di Banjarmasin, Kalsel, Selasa. Menurut Mentan, dirinya tidak pernah meminta para petani maupun kelompok tani untuk masuk dalam suatu partai politik tertentu dan yang ada hanyalah dia minta agar dibentuk kelompok tani baru untuk pencapaian peningkatan. "Tudingan itu sudah sangat ngawur dan keterlaluan, sehingga tidak perlu ditanggapi," katanya sambil mengungkapkan dalam pemberitaan tersebut kendati tidak menyebut namanya, tapi jelas-jelas mengarah kepada Mentan. Sebagaimana pemberitaan media cetak, Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) mendatangi Wapres Yusuf Kalla guna mengadukan salah seorang menteri yang sengaja mempolitisasi petani saat mengadakan kunjungan kerja ke beberapa daerah. Menteri itu sengaja melakukan pengelompokan petani agar mau bergabung dalam partai yang diusungnya. "Saya mengungkapkan kepada Wapres agar menteri itu mengurusi kementerian dan jangan mencampuradukkan kegiatan diluar profesionalismenya," kata Wakil Ketua KTNA M Ba`asyrir tanpa menyebut nama menterinya. Kedatangan Menpan Ke Banjarmasin dalam rangka mensosialisasikan program pertanian untuk mewujudkan percepatan pertanian khususnya di kawasan Kalimantan. Menurut dia, salah satu cara untuk mewujudkan percepatan pertanian dengan terbentuknya kelompok-kelompok tani baru, untuk memperkuat program-program dan modal yang akan disalurkan kepada petani. "Intinya saat ini jangan biarkan petani bekerja sendiri, mereka harus menanggung modal hingga pemasaran sendiri, itu terlalu berat," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007