Aden, Yaman (ANTARA News) - Komandan tertinggi cabang Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), Jalal Belaidi alias Abu Hamza, tewas pada Kamis, akibat serangan pesawat nir-awak Amerika Serikat, di Yaman.
Buron dengan hadiah tangkapan sebesar 5 juta dolar Amerika Serikat itu tewas bersama dua pengawalnya saat kendaraan yang mereka tumpangi terkena serangan pesawat nir-awak di wilayah Maraqesha, Provinsi Abyan, demikian seorang sumber dari pihak keluarga mengatakan.
Sumber lain juga membenarkan kematian Belaidi setelah menjalin kontak dengan anggota AQAP di wilayah yang sama.
Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang mengoperasikan pesawat nir-awak di Yaman, basis dari AQAP, cabang paling berbahaya dari jaringan teroris internasional Al Qaeda.
Lahir di Abyan, Belaidi pada merupakan mantan pemimpin Al Qaeda di Zinjibar. Namun karirnya kemudian menanjak dan kemudian menjadi komandan utama AQAP.
Serangan pesawat nir-awak lain menewaskan enam anggota AQAP di dekat Provinsi Shabwa, demikian keterangan pejabat keamanan setempat.
Amerika Serikat memang terus meningkatkan serangan terhadap AQAP di tengah pertempuran antara pasukan pro-pemerintah dengan gerilyawan Houthi yang saat ini menguanasi sebagian wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.
Sementara di sisi lain, pasukan pro-pemerintah yang didukung Arab Saudi menguasai kota terbesar kedua Aden, Lahj dan tiga lainnya di sejumlah provinsi daerah selatan.
Di tengah pertempuran keduanya, kelompok-kelompok radikal seperti Al Qaeda dan ISIS memanfaatkan situasi dan berhasil merebut beberapa wilayah di selatan.
Al Qaeda saat ini menguasai kota Azzan yang terletak di antara ibu kota Provinsi Shabwa, Ataq, dengan kota Mukall, ibu kota Provinsi Hadramawt yang juga direbut oleh kelompok yang sama pada April tahun lalu.
Selain itu, mereka juga menguasai ibu kota Provinsi Zinjibar, Abyan, dan kota di dekatnya, Jaar. Mereka saat ini bisa berpindah tempat dengan bebas antara Hadrmawt, Shabwa, dan Abyan.
Menurut perhitungan PBB, perang saudara di Yaman telah menewaskan 5.800 orang sejak koalisi internasional memulai serangan udara dan darat untuk mengalahkan kelompok Houthi pada Maret lalu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016