Jakarta (ANTARA News) - Kemasan yang menarik terkadang menjadi pertimbangan utama saat membeli lipbalm (pelembab bibir), padahal ada hal lebih penting yang harus dipertimbangkan yakni kandungan di dalamnya.

"Bibir kita kekurangan kelenjar minyak padahal banyak digunakan untuk sehari-hari, bicara, mengunyah, bernapas, menjilat bibir," kata dermatologis Sam Bunting, dikutip dari laman The Telegraph.

Aktivitas tersebut, terutama saat musim dingin, membuat bibir pecah-pecah dan sakit sehingga membutuhkan pelembab.

Namun, memilih pelembab juga harus hati-hati. Menurut Bunting, lipbalm yang mengandung aroma, asam salisilat dan menthol dapat membuat iritasi atau alergi.

Pendiri BeautyMART Anna-Marie Solowij berpendapat bibir butuh waktu untuk beradaptasi terhadap produk baru, seperti lipbalm, lipgloss atau lipstik, sehingga terkadang terasa kering sebelum menjadi lembab.

Lipbalm dapat mencegah penguapan air dari bibir dan merupakan emolien yang melembutkan kulit.

Dermatologis dan pendiri Eudelo Dr Stefanie Williams mengatakan bibir yang kering dan pecah-pecah perlu dirawat dengan lipbalm agar tidak menjadi radang.

"Bibir kita sangat rentan kering karena tidak ada kelenjar minyak dan lapisan tipis kulit di atas," kata Williams.

Menggunakan lipbalm yang baik dapat membantu memperbaiki fungsi kulit pelindung bibir, yang artinya lebih sedikit kehilangan air.

Ia menyarankan memakai lipbalm yang mengandung beeswax atau shea butter.

"Jangan pakai lip enhancing dan plumping balm karena sering mengandung bahan yang bisa menyebabkan iritasi dan menambah bibir kering," kata dia.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016