Kuta, Bali (ANTARA News) - Warga keturunan Tionghoa memasang penjor atau bambu dengan hiasan janur di sejumlah vihara di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, menjelang perayaan Imlek, Senin (8/2).
Ketua II Pengurus Vihara Dharmayana, Luwih Berata di Kuta, Kamis, menjelaskan bahwa pemasangan penjor tersebut merupakan tradisi akulturasi budaya Bali dan Tiongkok, yang dilakukan setiap menjelang tahun baru.
"Itu merupakan bentuk akulturasi budaya antara Bali dan Tiongkok. Kami ikuti tradisi di Bali," katanya.
Selain hiasan penjor, vihara yang memiliki umat 150 kepala keluarga itu juga dihiasi umbul-umbul dan hiasan janur dengan lampion berwarna merah.
Pengurus vihara yang dipugar pertama pada tahun 1873 itu saat ini tengah sibuk menyiapakan sejumlah kelengkapan upacara setelah sebelumnya membersihkan patung para dewa.
Sejumlah ritual akan dilaksanakan menjelang perayaan tahun baru di antaranya pelaksanaan kirab dengan mengusung barongsai dan naga berkeliling wilayah Kuta.
"Kirab itu kami yakini untuk menetralisir pengaruh negatif menjelang Imlek," ucapnya.
Pihak pengelola vihara juga telah berkoordinasi dengan petugas kepolisian untuk pengamanan menjelang kirab dan puncak Imlek untuk memastikan kelancaran lalu lintas di sekitar vihara.
Vihara Darmayana Kuta merupakan salah satu vihara di Badung yang memiliki jumlah umat yang cukup banyak, tidak hanya warga setempat tetapi juga wisatawan khususnya keturunan Tionghoa.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016