Sukabumi (ANTARA News) - Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat menyebar intelejennya hingga ke seluruh pelosok daerah untuk antisipasi masuknya paham atau aliran sesat ke wilayah hukumnya.
"Setelah ada informasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar tentang adanya 144 aliran sesat, kami langsung menyebar anggota intelejen untuk melakukan pendataan dan penyelidikan ke setiap daerah rawan," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Diki Budiman di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, walaupun hingga kini belum ada laporan bahwa adanya aliran sesat di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota, tetapi deteksi dan antisipasi dini perlu dilakukan, karena tidak menutup kemungkinan adanya pengikut aliran sesat tersebut masuk dan mencoba menyebarkan pahamnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah rawan penyebaran paham itu, melalui pendataan dan pendekatan kepada para pengurus RT dan RW dan menggandeng seluruh elemen di masyarakat mulai dari tokoh pemuda hingga agama untuk bersama-sama mencegahnya masuknya atau penyebaran aliran sesat di setiap daerah.
"Memang ada beberapa daerah rawan, tetapi hingga kini belum ada laporan adanya aliran sesat masuk ke wilayah hukum kami dan diharapkan masyarakat juga proaktif dalam melakukan berbagai pencegahan," tambahnya.
Diki mengatakan pencegahan lainnya yang dilakukan pihaknya adalah dengan cara memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat oleh anggota Binmas Polres Sukabumi Kota seperti mengaktifkan kembali tamu wajib lapor 1x24 jam, pendataan terharap tempat kontrakan maupun kos.
"Harus diakui penyebar aliran sesat sulit terdeteksi karena mereka biasanya menyebarkan paham tersebut tidak secara terbuka, tetapi menjaring warga yang ekonominya maupun pemahaman agamanya lemah," katanya.
Namun, di sisi lain hingga saat ini belum ada laporan warga yang tinggal di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota masuk ke organisasi sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), walaupun ada warga Sukabumi yang gabung ke organisasi tersebut tetapi tinggalnya bukan di wilayahnya tetapi di wilayah hukum Polres Sukabumi.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016