Padang (ANTARA News) - Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) wilayah Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau kepada seluruh kepala sekolah (kepsek) tingkat SMA sederajat yang ada di provinsi tersebut untuk teliti pengisian Pangkalan Data Siswa Sekolah (PDSS).
"Banyak siswa yang berpotensi gagal masuk ke perguruan tinggi akibat tidak telitinya sekolah dan pemeriksaan oleh kepsek, untuk itu perlu adanya evaluasi yang tepat," kata Koordinator Humas SNMPTN 2016 Universitas Andalas (Unand) Syafwardi, di Padang, Rabu.
Dia menyebutkan pengisian PDSS ini amat penting dalam keikutsertaan siswa dalam SNMPTN ini.
Sesuai prasyarat siswa yang bisa ikut SNMPTN ini ialah yang berprestasi secara akademik maupun keterampilan.
Prinsip ini kata dia perlu ditaati oleh sekolah melalui evaluasi internalnya.
"Sekolah harus jelas dan nyata memasukkan nama siswa berdasarkan peringkat prestasinya," kata dia.
Dengan begitu peluang kecurangan oleh sekolah dapat dihindari, imbuhnya.
"Jangan sampai juga ada kesalahan ketik atau kekeliruan nama saat pemasukkan data karena bersifat fatal dan merugikan," ucapnya.
Untuk itu kata dia, diharapkan sekolah tetap perlu mengikuti sosialisasi yang dilakukan panitia meski setiap tahunnya materi tidak jauh berbeda.
"Meski isi masih sama namun adanya pembaruan beberapa aspek maka sekolah pun perlu memperbaruinya," kata dia.
Rektor Unand, Prof Tafdil Husni mengingatkan selain penilaian dalam pengisian PDSS prestasi dalam seleksi SNMPTN tahun ini juga ada indikator indeks integritas dan kejujuran.
Penilaian ini akan terlihat dari hasil pengisian PDSS, sebab indikator ini didesain dalam sebuah formula khusus untuk menentukan indeks tersebut.
Hal ini juga kata dia, perlu menjadi perhatian setiap sekolah.
Sementara itu salah satu guru SMA di Padang Esiwati menilai bahwa perlu adanya keterlibatan guru dalam menentukan siswa yang akan dikirim mengikuti SNMPTN.
Sebab selama ini guru hanya bertugas memberikan rekomendasi dan data siswa bukan pemeriksaan.
Menurutnya hal ini penting sebab belum tentu siswa berprestasi itu baik secara perilaku.
Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016