Jakarta (ANTARA News) - Dermawan Salihin ayah dari korban pembunuhan misterius Wayan Mirna Salihin sempat meminta Hanie untuk menjalani perawatan karena ikut mencicipi kopi beracun yang menewaskan anaknya.
"Saya sempat suruh Hanie berobat di RS Abdi Waluyo karena saya takut dia kena (racun) karena katanya dia sempat coba, makanya saya suruh dokter periksa dia," kata Dermawan Salihin di rumahnya Komplek Sunter Garden, Jakarta Utara, Rabu. Dermawan mengaku sempat cemas dengan kondisi Hanie setelah mendapati putrinya tewas di Rumah Sakit itu.
Hanie pernah mengatakan kepada Dermawan telah menyeruput kopi maut itu namun setelah dikonfirmasi Hanie meralatnya dengan mengatakan hanya mencicipi.
"Anak saya mati, Hanie jangan sampe kena," kata dia.
"Katanya Hanie "nyeruput" kopinya Mirna. Setelah dikonfirmasi ternyata dia tidak minum, hanya cicip-cicip, terjawab sudah," kata Dermawan. Lebih lanjut, Dermawan juga menjelaskan bahwa kondisi putrinya saat ditangani RS Abdi Waluyo dalam keadaan sehat.
"Mirna juga sempet CT scan di RS Abdi Waluyo, sehat sekali hasil CT scannya. Namun ada cairan yang tidak dikatakan (pihak rumah sakit) untuk diuji di laboratorium forensik saja, mungkin rumah sakitnya takut ribet kali," katanya.
Teman Mirna, Jessica Kumala Wongso, ditetapkan sebagai tersangka Jumat pekan lalu untuk kemudian ditahan setelah 13 jam diperiksa pada Sabtu (30/1).
Mirna kejang-kejang kemudian meninggal dunia setelah meminum kopi yang diduga dicampur senyawa sianida di sebuah kafe di Jakarta pada 6 Januari.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016