Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa menegaskan kembali rencana untuk merombak jajaran eselon I dan II di kementeriannya, menyusul kecelakaan transportasi baik laut, darat, dan udara akhir-akhir ini."Benar memang ada rencana penyegaran di lingkungan Dephub," katanya menjawab pers di Kantor Departemen Perhubungan (Dephub) Jakarta, Selasa.Namun, Hatta menggarisbawahi bahwa kewenangan dirinya melalui Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) adalah melakukan penggantian eselon II.Sedangkan eselon I, Hatta menegaskan, dirinya hanya mengusulkan kepada Tim Penilai Akhir (TPA) yang dikoordinasikan oleh Wakil Presiden (Wapres) dan diputuskan oleh Presiden melalui sebuah Keputusan Presiden (Keppres). Hatta enggan merinci nama-nama yang diusulkan untuk dilakukan penggantian baik eselon I maupun eselon II. "Eselon II, kami harapkan selesai minggu ini. Kita tunggu saja," katanya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga secara tidak langsung mengakui penyegaran tersebut adalah salah satunya disebabkan oleh meningkatnya kecelakaan di berbagai moda transportasi di tanah air. "Itu salah aspek dan kajian," katanya. Hatta secara umum mengakui bahwa meningkatnya kasus-kasus kecelakaan akhir-akhir ini akibat lemahnya budaya keselamatan, baik oleh operator, petugas di lapangan maupun masyakrakat itu sendiri. "Ini pelajaran yang sangat berharga," katanya. Padahal, kata Hatta, dari aspek regulasi sebenarnya sudah cukup dan semuanya mengacu kepada standar internasional. "Semuanya sudah ada, mulai dari UU, PP hingga ketentuan di lapangan, yang lemah adalah soal implementasi di lapangan dan pengawasannya," katanya. Dia mencontohkan, setiap kali ada kecelakaan, betapa menyedihkan karena selalu ada perbedaan jumlah penumpang yang mencolok antara penumpang sebenarnya dengan yang ada di manifes. "Ini pun terjadi tidak dengan sendirinya karena ada faktor lain misalnya pelabuhan tidak steril, makanya ke depan harus punya x-ray agar barang yang masuk ke kapal bukan barang berbahaya," kata Hatta. Oleh karena itu, kata Hatta, komitmen untuk penyelenggaraan transportasi yang aman dan nyaman akan diupayakan dan kepada petugas atau pejabat yang lalai akan tugasnya akan dicopot. "Presiden pun saat memberikan briefing di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni tadi pagi (27/2) menyampaikan hal itu dan ke depan tidak akan ada toleransi," katanya. Sementara itu, sumber-sumber di lingkungan Dephub menyebutkan, dua orang Dirjen yang dibidik untuk diganti adalah Dirjen Perhubungan Laut H. Harijogi dan Dirjen Perhubungan Udara, M. Iksan Tatang. Harijogi disebut-sebut akan digantikan oleh empat calon yakni dua dari lingkungan Dephub dan dua dari luar. Calon dari Dephub yakni Yuri Gunawan yang saat ini menjabat Direktur Kenavigasian, Dephub dan Ajib yang kini Atase Perhubungan di Belanda. Sementara dua calon lain dari luar Dephub. Dirjen Perhubungan Udara Tatang akan digantikan oleh Budhi Suyitno yang kini menjabat Inspektur Jenderal Dephub. Selian itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Setio Raharjo juga diusulkan diganti Marsekal Muda (Purn) Tatang. Tidak hanya di eselon I, di jajaran Eselon II pun akan ada pergantian antara lain yakni, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Jimmy N dan posisinya akan digantikan oleh Atase Perhubungan di KBRI Singapura, Leon. Direktur Lalu Lintas Angkutan Udara, Santoso Edy Wibowo dan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Dephub, Suharto dan Direktur Perkapalan dan Kepelautan Bobby R. Mamahit juga akan diganti. Enggan Komentar Ketua KNKT, Setio Rahardjo saat ditemui pers di kantornya, enggan menjawab seputar rencana perombakan eselon I di lingkungan Dephub itu. "Saya no comment," kata Setio sambil memasuki ruangannya setelah memberikan keterangan pers tentang perkembangan investigasi KM Levina 1. Sementara, Dirjen Perhubungan Laut, H. Harijogi malah secara normatif berkomentar, tidak mempermasalahkan rencana penyegaran dengan penggantian tersebut. "Saya berpikir positif dengan rencana itu yang dimaksudkan untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Memang masih ada masalah di transportasi laut kita, tetapi upaya perbaikan masih berlangsung," kata Harijogi. Harijogi mengaku dirinya sebagai abdi negara telah melakukan yang terbaik. "Prinsip saya, setiap amanah jabatan yang saya terima, saya selalu berusaha melakukan yang terbaik," kata Harijogi.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007