Jakarta (ANTARA News) Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Selasa sore, terus merosot hingga mendekati level Rp9.100 menjadi Rp9.078/9.080 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.065/0.968 per dolar AS atau turun 13 poin. Analis Valas PT Bank Mega Tbk Adrian di Jakarta mengatakan rupiah makin tertekan pasar seiring dengan merosotnya bursa regional yang mengimbas pasar modal Indonesia. Merosotnya pasar saham regional, katanya, terjadi karena kekhawatiran pelaku terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang cenderung melambat dan program nuklir Iran, katanya. Melambatnya ekonomi AS, lanjut dia, mengakibatkan pelaku asing cenderung melepas dolar AS, namun belum memberikan pengaruh positip terhadap pergerakan rupiah yang terus melemah. "Kami memperkirakan rupiah akan terus terkoreksi, apabila kondisi ini terus menekan mata uang lokal, meski dolar AS sejak dua hari lalu terus terpuruk terhadap yen dan euro," katanya. Menurut dia, pelaku lokal tidak peduli dengan merosotnya dolar AS yang seharusnya bisa mendorong mata uang lokal itu menguat, mereka terus melepas rupiah, sehingga koreksi terhadap mata uang lokal itu meningkat. Namun apabila sentimen positif dengan aksi lepas dolar AS oleh pelaku asing, diharapkan ada perubahan terhadap pergerakan rupiah yang semula tertekan kembali membaik, katanya. Mengenai dolar AS yang melemah, ia mengatakan, akibat keluarnya data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat hanya 2,4 persen dibanding perkiraan sebelumnya 3,8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS makin melambat yang membuat negara-negara Asia seperti Jepang khawatir, karena AS adalah pasar potensial bagi produknya, katanya. Karena itu, ia lebih lanjut mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk kembali menguat, melihat potensi pasar masih cukup bagus mendukung pergerakan mata uang lokal itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007