Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan bahwa sesuai UUD 1945, Indonesia merupakan negara yang menolak agresi oleh satu negara ke negara lain.
"Kita antiagresi,” ujar dia saat bertemu Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Elmar Oglu Karayev, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, seperti keterangan tertulis MPR.
Dalam pertemuan itu, Karayev mengungkapkan perihal agresi yang dilakukan Armenia di Azerbaijan, sehingga Azerbaijan kehilangan wilayah hingga 21 persen.
Dia juga mengatakan, negara tetangganya itu juga telah melakukan tindakan kejahatan kemanusiaan. Karayev pun meminta dukungan Indonesia menyelesaikan masalah itu agar perdamaian tercipta.
Menanggapi ini, Zulkifli secara tegas mendukung Azerbaijan. Indonesia, sambung dia, menolak agresi tidak hanya atas apa yang dilakukan Armenia pada Azerbaijan namun juga atas apa yang dilakukan Israel pada Palestina.
Dia mengatakan, Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Meski demikian kehidupan di antara rakyat bisa saling memghormati dan menghargai. Dirinya mengharap sikap saling menghormati dan menghargai bisa terjadi di sana.
Selain Dalam kesempatan itu Karayev juga mengungkapkan, hubungan antara Indonesia dan Azerbaijan, dari waktu ke waktu semakin membaik. Nilai perdagangan antara kedua negara mencapai jumlah yang besar. Ia pun ingin hubungan antarnegara terjadi tidak hanya dalam bidang ekonomi namun juga diperluas pada bidang yang lain seperti politik.
Karayev yang didampingi oleh dua stafnya itu juga memuji Indonesia sebagai negara yang jumlah penduduk Muslim-nya terbesar di dunia, juga sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Pemilu Presiden, legistlatif, dan kepala daerah yang terlaksana di Indonesia, diakui sangat baik.
”Demokrasi di sini bagus,” ujarnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016