New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap euro dan yen Jepang di perdagangan New York pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor yang gelisah beralih ke mata uang "safe haven" di tengah jatuhnya harga minyak.
Dengan tidak ada data ekonomi utama yang keluar, investor AS fokus pada pasar minyak. Harga minyak memperpanjang kerugian mereka pada Selasa, karena produksi minyak mentah Rusia mencapai rekor tertinggi, lapor Xinhua.
Produksi minyak mentah Rusia naik 1,5 persen pada Januari, mencapai tingkat tertinggi pasca-Soviet, menurut data dari Kementerian Energi Rusia.
Penurunan harga minyak memicu selera pasar terhadap aset-aset "safe haven". Greenback turun 0,8 persen terhadap yen pada Selasa. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen menjadi 98,903 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0909 dolar dari 1,0901 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4414 dolar dari 1,4438 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7049 dolar dari 0,7101 dolar.
Dolar dibeli 120,17 yen Jepang, lebih rendah dari 121,09 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 1,0208 franc Swiss dari 1,0187 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,4024 dolar Kanada dari 1,3934 dolar Kanada.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016