Kolombo (ANTARA News) - Pemberontak Macan Tamil menyatakan penyesalan mendalam atas serangan artilerinya yang mencederai tiga diplomat Barat, tetapi menuduh pemerintah membahayakan nyawa mereka dengan membawa para diplomat ke satu zona perang. Macan Tamil mengatakan pemerintah Sri Lanka dan para diplomat tidak memberi tahu kepada pihaknya bahwa mereka akan terbang dalam dua helikopter militer ke satu daerah di mana hanya angkatan udara yang beroperasi. Serangan itu itu berhenti setelah seorang pejabat PBB menghubungi Macan Tamil dan mengatakan para diplomat berada dalam dua helikopter, kata Macan Tamil dan menyalahkan militer pemerintah karena membahayakan nyawa warga-warga asing itu. Dubes AS Robert Blake, dubes Italia dan Prio Mariani serta dubes Jerman cedera akibat terkena serpihan peluru artileri ketika rombongan yang termasuk Menteri Hak Asasi Manusia Sri Lanka Mahinda Samarasinghe dan para diplomat dari Kanada, Perancis, Jepang dan Uni Eropa turun dari helikopter militer di Batticaloa, Sri Lanka timur. Sementara itu Kemlu Jepang di Tokyo mengatakan dubes Jepang untuk Sri Lanka Kiyoshi Araki, salah seorang dari para diplomat yang terbang dalam dua helikopter itu, selamat. "Dubes kami tidak cedera karena ia terbang dalam helikopter kedua, kata seorang pejabat kemlu seperti dikutip AFP. Sebelas orang cedera dalam serangan itu, kata para pejabat Sri Lanka. Jepang adalah salah satu dan pemrakarsa asing bagi gencatan senjata lima tahun antara pemerintah Sri Lanka dan pemberontak Macan Tamil, yang kini hanya berlaku di atas kertas. Lebih dari 60.000 orang tewas akibat konflik separatis sejak tahun 1972.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007