Jakarta (ANTARA News) - Setelah sempat turun menjadi 13 orang, penderita demam berdarah dengue (DBD) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Fatmawati Jakarta Selatan, Selasa, naik lagi menjadi 107 orang.Menurut Wakil Kapala Humas RS Fatmawati, Rahmawati, dari 107 pasien yang tercatat hingga pukul 08.00 WIB Selasa itu, 14 diantaranya anak-anak dan 93 adalah pasien dewasa. "Beberapa adalah pasien yang sudah dirawat sebelumnya," kata Rahmawati. Data terakhir itu, katanya, menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien DBD, setelah pada Sabtu (24/2) sempat turun dari 135 menjadi 119 orang, kemudian pada Minggu (25/2) turun drastis menjadi hanya 13 orang. Rahmawati menambahkan penurunan jumlah pasien terutama disebabkan kondisi beberapa pasien sudah membaik sehingga diizinkan pulang. Namun demikian, dia belum bisa merinci penyebab kenapa peningkatan jumlah pasien terjadi lagi. Selain merawat pasien penderita DBD, RS Fatmawati juga melayani pasien penderita sejumlah penyakit pascabanjir, diantaranya diare dan leptospirosis (penyakit kencing tikus). Sampai Selasa (27/2) RS tersebut merawat tiga pasien diare dan enam pasien leptospirosis. Khusus untuk leptospirosis, jumlah enam pasien itu lebih sedikit dari jumlah sebelumnya (26/2) yang mencapai sepuluh pasien. Kesepuluh pasien itu adalah Irwan (41), Suharyanto (48), Ahmad (17), dan Maimunah (45). Sedangkan enam pasien yang lain adalah Edison (53) asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Wiwid (19) asal Pamulang; Wanto (44) asal Petogogan, Jakarta Selatan; Dedi Apriyanto (27) asal Kebagusan, Jakarta Selatan; Muhammad (54) asal Gandaria Selatan, dan Amir (68) asal Podok Aren, Tangerang. Sementara itu, sebelumnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam Laporan Rekapitulasi Pos Kesehatan Banjir 2007 menyatakan, sampai dengan 20 Februari 2007 belum ditemukan kasus leptospirosis di Jakarta Selatan. Kala itu, kasus leptospirosis hanya ditemukan di Jakarta Barat (dua kasus) dan Jakarta Timur (satu kasus). Menurut data tersebut, jenis penyakit yang paling dominan di Jakarta Selatan adalah diare. Bahkan, Jakarta Selatan menempati posisi ketiga dalam jumlah penderita diare (2.586 pasien), setelah Jakarta Barat (7.059 pasien) dan Jakarta Timur (4.723 pasien).(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007