Tim yang diterjunkan untuk mendampingi eks Gafatar beranggotakan tujuh orang dan 25 relawan, yang seluruhnya berasal dari Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas Kedokteran UNS, kata Prof Dr. Darsono kepada wartawan di Solo, Jateng, Selasa.
Ia mengatakan, tim ini melakukan inisiasi psikologi untuk mempercepat recovery jangka menengah. Karena seusai pemulangan, eks Gafatar akan menghadapi masalah psikologis seperti halnya ketakutan ditolak masyarakat dan merasa tertekan.
"Ya untuk beban psikologi yang dihadapi eks Gafatar tentu membutuhkan pendampingan," kata Prof Dr. Darsono sambil menambahkan tim pendampingan tersebut membuka posko di kampus UNS Mesen, Solo.
Ia mengatakan posko pendampingan untuk eks Gafatar di kampus UNS Mesen, Solo itu telah dibuka sejak tanggal 24 Januari 2016, dan pendampingan dilakukan secara tiga tahap, terdiri dari tahap darurat, tahap pemulihan dan tahap pengembangan.
Dikatakan sementara itu, sesuai dengan kekhususan persoalannya, dibutuhkan pendekatan dan penanganan khusus untuk membantu mengatasi krisis dan membangun kesejahteraan mental dalam masa penampungan, juga dibutuhkan dukungan masyarakat sekitar penampungan untuk membantu memfasilitasi kelompok eks Gafatar kembali dalam kehidupan interaksi masyarakat.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016