Washington, Amerika Serikat (ANTARA News) - Komandan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok bersenjata ISIS di Irak dan Suriah, Selasa WIB, menolak permintaan untuk menggunakan hujan bom (carpet bombing) terhadap para ekstremis itu.
"Kami terikat dengan hukum konflik bersenjata. Itu bukan hanya masalah apakah Anda menang atau kalah, yang penting adalah bagaimana cara Anda untuk menang," kata Letnan Jenderal Sean MacFarland yang ditugaskan di Baghdad kepada wartawan seperti dikutip AFP.
"Pemboman tanpa memandang bulu di mana kami (diharuskan) tidak peduli apakah kami membunuh mereka yang tidak bersalah atau para kombatan sungguh tidak sejalan dengan nilai-nilai kami," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, para penentang Obama terkait kebijakan tempur untuk mengalahkan kelompok bersenjata ISIS, menuntut untuk meningkatkan langkah-langkah terhadap para ekstremis, meskipun jika itu berujung kepada sejumlah kematian warga sipil.
Terutama Senator dari Texas, Ted Cruz, yang bersaing untuk menjadi kandidat presiden dari Partai Republik yang Desember lalu mengatakan AS sebaiknya menghujani sejumlah bagian Irak dan Suriah dengan bom.
MacFarland mengatakan bahwa itu adalah taktik yang dituduh digunakan oleh Rusia saat mereka melancarkan kampanye serangan udara terpisah di Suriah untuk mempertahankan rezim Presiden Bashar al Assad.
"Saat ini, kami memiliki landasan moral yang tinggi dan saya rasa itu hal yang harus dijunjung tinggi," ujar MacFarland.
MacFarland sendiri mengklaim bahwa perang melawan ISIS mencapai kemajuan baik di Irak maupun di Suriah, dan mengatakan para ekstremis telah kehilangan 40 persen wilayah yang pernah mereka kuasai.
Namun dia memperingatkan bahwa perang masih akan terjadi selama berbulan-bulan, dan mengatakan para jenderal Irak berpendapat mereka tidak bisa cepat-cepat merebut kembali Mosul yang merupakan kota kunci lainnya di Irak, kecuali sampai akhir 2016 atau awal 2017.
(KR-MBR/a032)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016