Jakarta (ANTARA News) - Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Eng Listiana Dewi menyatakan, virus Zika yang mewabah di Amerika Latin belum jelas identifikasinya di Indonesia.
"Virus Zika kan baru saja muncul, namun belum jelas juga apakah memang dari nyamuk dan bagaimana antisipasinya dan sebagainya," kata dia, di Kantor BPPT, Jakarta, Selasa.
Sampai kini, BPPT menilai virus Zika masih sama seperti dengan gejala-gejala penyakit malaria dan DBD.
"Kami masih menyatakan itu seperti dengan malaria dan DBD karena gejalanya sangat mirip, salah satunya demam. Karena identifikasinya belum jelas, untuk saat ini di Indonesia malaria masih berbahaya," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, menyatakan, virus Zika menyebar melalui tusukan nyamuk Aedes aegeptii, yang selama ini diketahui menjadi inang penyebab penyakit DBD.
Kementerian Kesehatan menyatakan pula, kebersihan lingkungan jadi faktor kunci pencegahan pengembangbiakan berbagai jenis nyamuk.
Salah satu cara sederhana yang harus rutin dilakukan adalah 3M di tempat-tempat yang potensial menjadi sarang nyamuk dan jentik nyamuk.
Terdapat juga spesies nyamuk aedes lain, di antaranya Aedes africanus di Afrika dan juga aedes albopictus pada daerah lain.
Nyamuk genera aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
Gejala virus Zika di antaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi otoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama dua-tujuh hari.
Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan kasus penyakit dari virus zika adalah Barbados, Bolivia, Brazil, Cap Verde, Colombia, Republik Dominika, Ekuador, dan El Salvador.
Juga Guyana Prancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela, dan Kepulauan Yap.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016