Lokasi pembangunan majid di Ljubljana kembali dinodai pada malam sebelumnya. Untuk kedua kali dalam waktu kurang dari satu bulan orang yang tak dikenal meninggalkan kepala babi dan darah di lokasi yang terletak di dekat pusat kota Ljubljana itu.
Kantor Komunikasi Pemerintah pada Senin (1/2) mengutip Cerar, yang mengatakan bahwa Slovenia sebagai satu bangsa harus berpegang pada nol toleransi untuk tindakan semacam itu, kata Slovenian Press Agency (STA).
"Dialog dan penghormatan atas setiap orang, tak peduli identitas kebangsaan, ras, agama atau suku mereka adalah kunci pengikat di dalam masyarakat yang ingin meningkatkan dan membangun masa depannya," kata Perdana Menteri tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
Polisi telah melakukan penyelidikan setelah peristiwa penodaan pertama pada 13 Januari 2016 dan juga menyelidiki kejadian penodaan kedua, dengan kecurigaan masyarakat dihasut untuk membenci dan tidak menghormati toleransi, kata Slovenian Press Agency pada Senin.
Polisi diberitahu tak lama sebelum pukul 01.00 waktu setempat, Senin, bahwa seseorang telah melemparkan beberapa bagian bangkai babi melewati pagar tempat pembangunan tersebut.
Pelakunya diancam hukuman sampai dua tahun penjara kalau terbukti bersalah menyebar kebencian di kalangan masyarakat, kata laporan STA.
Pemerintah, beberapa masyarakat agama dan organisasi non-pemerintah juga mengutuk peristiwa penodaan pertama.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016