Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga-harga komoditas pangan agar laju inflasi pada Februari tidak terlampau tinggi.
"Perbaikan sudah berjalan, meskipun itu baru kita lakukan," kata Darmin di Jakarta, Senin.
Darmin mengatakan ada persoalan yang membuat harga bahan pangan relatif tinggi, sehingga menjadi faktor dominan penyumbang inflasi pada Januari sebesar 0,51 persen, salah satunya karena fenomena cuaca atau iklim El Nino.
Namun, ia mengatakan upaya perbaikan sedang dilakukan pemerintah, salah satunya dengan melakukan operasi pasar, agar harga-harga tidak melambung tinggi dan terkendali dalam beberapa bulan mendatang.
"Ini ada pengaruh iklim, ada El Nino, tapi juga ada persoalan yang kita belum settle betul. Sekarang sudah kita selesaikan, misalnya kita putuskan Bulog untuk menyalurkan jagung dengan harga rendah. Itu bisa memengaruhi harga lainnya seperti telur dan ayam," kata Darmin.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah untuk menjaga harga kebutuhan pangan yang tinggi sejak awal tahun 2016, agar laju inflasi pada Februari lebih rendah dari tingkat inflasi pada Januari.
"Pesan kita, komoditas bahan makanan bisa dikendalikan mulai sekarang, sehingga inflasi Februari bisa terkendali," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo.
Menurut dia, harus ada upaya agar bahan komoditas pangan tidak lagi melambung tinggi, meskipun berdasarkan tren terdahulu, laju inflasi pada Februari biasanya lebih rendah dari tingkat inflasi pada Januari.
"Misalnya, untuk bahan makanan seperti ayam atau telur, itu membutuhkan waktu untuk produksi, kecuali yang sudah ada stoknya. Itu harus dijaga, kalau kepepet memang mesti impor, daripada harga melambung tidak karuan," ujar Sasmito.
Kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah dan beras telah memberikan kontribusi pada laju inflasi Januari 2016 yang tercatat sebesar 0,51 persen.
Sementara, Perum Bulog mulai hari ini hingga Maret mendatang melakukan penyaluran jagung sebanyak 600 ribu ton di sentra-sentra peternakan ayam untuk meredam kenaikan harga bahan baku pakan ternak tersebut, beberapa waktu terakhir.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016