Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa pagi ini ditutup sedikit melemah, tertekan oleh masih berlanjutnya aksi ambil untung (profit-taking).
Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA, Selasa, mengatakan penurunan indeks lebih disebabkan faktor individual dari para pelaku pasar dengan melakukan aksi ambil untung.
"Profit taking terjadi pada saham INCO, Gudang Garam dan Semen Gresik. Untuk Gudang Garam, aksi ambil untung dilakukan menyusul isu pembelian saham yang dibantah oleh emiten," katanya.
Pada penutupan sesi pagi, IHSG melemah 0,785 poin atau 0,04 persen menjadi 1.783,166 dan indeks LQ45 melemah 0,340 poin atau 0,09 persen ke posisi 377,051.
Volume perdagangan mencapai 2,018 miliar saham dengan nilai Rp1,689 triliun dari 24.194 kali transaksi. Volume perdagangan mencapai 1,570 miliar saham dengan nilai Rp1,28 triliun dari 20.449 kali transaksi.
Alfiansyah juga mengatakan yang menjadi saham penopang adalah MEDCO terkait dengan naiknya harga minyak mentah.
"Selain itu saham Indosat, ANTAM dan BCA yang mengalami `technical rebound` (penguatan teknikal). Saham-saham ini yang menjadi penopang," katanya.
Penurunan IHSG, katanya, masih berpeluang sampai dengan pengumuman inflasi bulan Februari yang diprediksikan lebih tinggi dibandingkan Januari karena banjir yang menyebabkan harga komoditas bahan-bahan pokok meningkat.
"Angka inflasi ini yang paling dinanti para pelaku pasar," katanya.
Pergerakan saham cenderung seimbang, dimana 61 bergerak naik, 60 turun dan 55 tidak berubah harganya.
Sementara itu, Alfiansyah juga mengatakan saham-saham di sektor pertambangan metal masih akan terus diburu karena harga jual bahan-bahan tambang tersebut di pasar dunia masih menarik. (*)
Copyright © ANTARA 2007