Pada laga perdana dan kedua, Bimasakti telah mengoleksi dua kemenangan di kandang, yakni ketika melawan Satya Wacana Salatiga dan NSH Jakarta.
Meski tanpa diperkuat kapten Yanuar Dwi Priasmoro yang absen karena cedera, Bimasakti mampu mengimbangi permainan Garuda Bandung pada kuarter pertama, bahkan sempat unggul 7-2, namun dapat disusul oleh lawan, hingga akhirnya tertinggal 9-10 pada akhir kuarter pertama.
Produktivitas kedua tim meningkat pada kuarter kedua. Garuda mampu mencetak 18 poin, sedangkan Bimasakti menambah 15 poin pada kuarter ini. Garuda pun memperlebar keunggulan menjadi 28-24 sebelum jeda.
Pertandingan masih tetap berlangsung sengit pada kuarter ketiga. Ketangguhan barisan bigman dari Garuda, membuat mereka unggul di paint area. Garuda menjaga margin keunggulan 48-43 saat buzzer berbunyi.
Memasuki kuarter terakhir, Bimasakti akhirnya mampu menyamakan kedudukan 48-48 lewat tembakan tiga angka Barra Sugianto dan dua poin dari Freddy. Namun, Garuda langsung merespons untuk kembali menambah pundi-pundi angkanya.
Usaha Bimasakti untuk comeback terganjal karena Restu Dwi Purnomo harus keluar akibat cedera. Garuda akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan 72-57.
Kunci kemenangan Garuda kali ini bertumpu pada kekuatan para pemain mereka di paint area. Mereka membuat 16 offensive rebound, dan menghasilkan 15 second chance points. Selain itu, Garuda juga membuat 44 points in the paint.
Diftha Pratama dinobatkan sebagai pencetak angka terbanyak bagi Garuda Bandung di game ini dengan 13 poin. Sementara, Barra Sugianto memimpin perolehan poin tertinggi Bimasakti dengan 14 poin.
"Hal yang saya banggakan dari tim adalah mereka bisa bermain konsisten selama 40 menit. Game ketat seperti tadi bagus sebagai pembelajaran bagi tim saya," kata pelatih kepala tim Garuda, Fictor Gideon Roring usai pertandingan.
Mengenai pertandingan selanjutnya melawan Aspac, Fictor mengaku Aspac merupakan tim yang kuat. Penembak tiga angka mereka sangat berbahaya. "Mungkin peluang kami melawan mereka sekitar 45:55 untuk keunggulan Aspac. Tapi, kami tetap optimistis menghadapi mereka," ucapnya.
Sementara itu, pelatih BSM Oei A Kiat menyatakan anak asuhnya sudah bermain maksimal pada pertandingan ini, dan semua strategi berjalan dengan baik. Namun, di kuarter keempat agak kendor dan banyak membuat kesalahan.
"Tidak adanya Yanuar (Priasmoro) memang berpengaruh cukup besar pada tim," tuturnya.
Kemenangan Garuda Bandung atas BSM ini membawa tim itu ke puncak klasemen sementara kompetisi IBL, dengan raihan 16 poin. Kemenangan ini juga menjadi modal bagus bagi Garuda sebelum menghadapi M88 Aspac Jakarta, Rabu (3/2). Sementara, Bimasakti akan berjumpa dengan Hangtuah Sumsel, Selasa (2/2).
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016