"Mulai minggu ini, sebagian masyarakat sudah melakukan pengecatan ulang, terutama sembilan toko yang berada dekat dengan gerbang Lawang Suryakencana," kata Tokoh Masyarakat Tionghoa, Guntur Santoso, di Bogor, Minggu.
Ia mengatakan, warga secara sukarela bergotong royong menata Jalan Surya Kencana sebagai tindak lanjut dari selesainya pembangunan Gerbang Surya Kencana (Lawang Suryakencana) yang merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam program penataan kawasan Kota Pusaka.
"Pemkot Bogor ingin keberadaan gerbang Lawang Suryakencana lebih diperkuat dengan adanya penataan, yang mencirikan kawasan pecinan di Kota Bogor. Tetapi, pemerintah memiliki keterbatasan, sehingga mengajak warga untuk terlibat melakukan penataan bersama-sama," katanya.
Ia mengatakan, secara sukarela warga Jalan Surya Kencana bersedia untuk mendukung program pemerintah menata kawasan Surya Kencana agar memiliki identitas yang kuat sebagai kawasan Pecinan di Kota Bogor. Tidak hanya secara estetika, penataan juga meliputi ketertiban, kerapian dan kebersihan di kawasan tersebut.
"Tidak hanya mengecat bangunan yang diselaraskan dengan warga Lawang Suryakencana, kami juga membangun taman dilengkapi air terjun, yang ada di sisi kiri gapura, persisi di samping Vihara Dhanagun," katanya.
Menurut Guntur, tahap awal, ada sembilan ruko yang posisinya paling dekat dengan Gerbang Lawang Suryakencana yang melakukan pengecatan ulang. Rencananya ini akan diikuti oleh ruko-ruko yang ada di sepanjang Jalan Surya Kencana hingga Gang Aut.
"Kita lakukan secara bertahap, karena warga ada yang mau ada juga yang keberatan. Tetapi, kita berikan pemahaman, bahwa ini sebagai bentuk kontribusi dan komitmen kita mendukung pemerintah yang sudah berjuang menjadikan Jalan Surya Kencana sebagai salah satu kawasan pusaka pecinan," katanya.
Pengecatan ulang yang dilakukan warga tidak asal-asalan, pemilihan warga telah ditentukan berdasarkan kepercayaan dan perhitungan masyarakat Tionghoa. Warga menunjuk Mardin Lim, salah satu tokoh masyarakat dan juga pemerhati budaya Tionghoa untuk merancang warna-warna yang digunakan.
"Setiap ruko memiliki warna-warna yang berbeda, konsepnya menggunakan panca warna, yang menyiratkan keberagaman dan kebersamaan, dalam mendukung program Kota Pusaka," kata Mardi Lim.
Gotong royong menata dan mengecat ulang pertokoan di Jalan Surya Kencana dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor yang sempat meninjau lokasi saat dimulainya pengecatan beberapa hari yang lalu.
"Penataan di kawasan Surya Kencana harus melibatkan warga dan pemilik toko/kios. Senang melihat warga yang antusias menata masing-masing tokonya, semua bergerak bersama-sama, untuk menata kawasan pusaka ini menjadi lebih baik," kata Bima.
Bima menambahkan, ia akan menginstruksikan dinas terkait untuk hadir mendukung penataan kawasan pecinan tersebut guna mempertahankan apa yang sudah diupayakan oleh warga yang telah bergotong royong menata Jalan Surya Kencana.
"Memastikan DKP turun ke lapangan untuk menjaga kebersihan, Satpol PP menata PKL dan DLLAJ harus mengatur parkir serta arus lalu lintasnya," kata Bima.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016