Jember, 31/1 (Antara) - Sejumlah pohon di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang dan petir yang terjadi pada Minggu malam.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait dengan tumbangnya beberapa pohon yang mengganggu arus lalu lintas di jalan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, di Jember.
Menurutnya, pihak BPBD Jember menerima peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda yang menyebutkan sejumlah daerah di Jatim berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang, termasuk di Jember.
"Peringatan cuaca ekstrem itu diprediksi terjadi pada pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB dan memang benar terjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang pada malam ini," tuturnya.
Pohon tumbang terjadi di Jalan Wachid Hasyim hingga mengganggu arus lalu lintas, sehingga petugas harus memotong pohon yang tumbang dan arus lalu lintas dialihkan ke jalan lain karena jalan tersebut sementara ditutup, serta pohon tumbang juga dikabarkan juga terjadi di beberapa kecamatan lain di Jember.
Selain itu, puluhan bambu di Desa Garahan, Kecamatan Silo juga dikabarkan tumbang hingga menyebabkan arus lalu lintas di jalur yang menghubungkan Kabupaten Jember-Banyuwangi tersebut harus menggunakan sistem buka-tutup.
"Sejauh ini kami belum mendapat laporan adanya korban akibat pohon tumbang yang terjadi di beberapa titik, namun petugas di lapangan terus melakukan pendataan dan menerima laporan dari masyarakat," paparnya.
Ia mengimbau masyarakat Jember mewaspadai cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi hingga Februari 2016, sehingga warga harus lebih berhati-hati saat angin kencang dan hujan deras mengguyur kawasan setempat.
Sebelumnya, pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan seorang warga meninggal akibat tertimpa pohon saat mengendarai kendaraan roda dua di Kecamatan Wuluhan dan beberapa warga juga terluka akibat rumahnya disambar petir.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016